Seperti kita ketahui dalam dunia bisnis pasti ditemukan naik dan turunnya profitabilitas yang menyebabkan sangat diperlukannya perhitungan harga pokok penjualan agar dapat menganalisis profitabilitas. Dalam menentukan perhitungan harga pokok penjualan tentu saja sangat diperlukan perhitungan-perhitungan biaya-biaya yang terjadi pada saat proses produksi.
Biaya dalam proses produksi ada yang dinamakan biaya gabungan atau lebih dikenal dengan joint cost yang merupakan biaya yang harus dialokasikan kebagian departemen, baik dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya yang dilakukan secara massa. Biaya bersama yang dikeluarkan sejak bahan baku diolah sampai dengan berbagai produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, bioaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi bersama (join product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak mula-mula bahan baku di olah sampai dengan berbagai macam produk saat dipisahkan identifikasinya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi atau kepada produk. Atau dalam kata lain alokasi biaya bergabung dianggap biaya tersebut dapat mengikuti jejak alirannya, atau diidentifikasi kepada proses atau produk tertentu. I
Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama (join Product), produk sampingan (by-product), dan produk sekutu (co-product). Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kualitas kali harga per satuan). Masing – masing produk bersama ini relative sama, sehingga tidak ada diantara produk – produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk utama ataupun produk sampingan.
Sedangkan menurut Abdul Halim (1998; 125) dalam bukunya dasar-dasar akuntansi biaya 2, biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk menjadi beberapa macam.
Dan menurut Supriyono (1999; 238) dalam bukunya akuntansi biaya , biaya bersama adalah biaya produksi yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang semuanya tidak dapat diikuti jejaknya pada macam produk tertentu.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang menghasilkan dua jenis produk atau lebih.
Biaya bersama harus dialokasikan pada produk individu untuk tujuan pelaporan keuangan. Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya bersama. Metode ini mencakup metode unit fisik, motode rata-rata tertimbang, metede nilai jual pada titik-titik terpisah, metode nilai realisasi bersih dan metode margin bruto konstan.
- Metode Unit Fisik
Metode unit fisik, biaya bersama didistribusikan pada produk berdasarkan bebereapa ukuran fisik. Ukuran-ukuran fisik ini mungkin dinyatakan dalam unit seperti pon, ton, gallon, ukuran papan, berat atom dan unit panas.
Secara komputasi, metode unit fisik mengaloksikan pada masing-masing produk bersama, bagian yang sama dari biaya  sebagai bagian unit yang mendasari. Jadi jika suatu proses bersam amenghasilkan 300 pon produk A dan 700 pon produk B. Produk A menerima 30% biaya bersama dan produk B menerima 70% biaya bersama. Perhitungan alternatif adalah dengan membagi total biaya bersama dengan total keluaran untuk menemukan rata-rata biaya unit. Rata-rata biaya unit kemudian dikalikan dengan jumlah unit dari setiap produk
- Metode rata-rata tertimbang