Gadingkasri, Klojen — Kebun TOGA yang menjadi budidaya tanaman berkhasiat untuk dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional. Namun budidayanya belum banyak dijumpai saat ini, seiring dengan itu keresahan mengenai galon sekali pakai yang sering terbuang. Memunculkan sebuah reka baru dalam Program Pengembangan Lingkungan yang dikenal sebagai Ekoshap (Ekosistem Berbasis Sampah Plastik).
Program ini diinisiasi oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Cindy Mariska, Anggun Aswindy Ratih, Auliya Ahsana Kholisho, Devi Hariyanti, Vannia Muhtadiah Izzah, bekerjasama dengan Dosen Widya Karya yakni Ibu Andini sekaligus sebagai Ibu Rw. 5 Gadingkasri pemrakarsa kebun Toga serta Dosen pembimbing Hanafi, M.Pd. Program ini dilaksanakan pada Senin, 2 Desember 2024 dan akan terus dilakukan pengamatan perkembangan TOGA.Â
Pendayagunaan Galon Plastik Bekas Menjadi Media Tanam TOGA
Daerah Gadingkasri terutama pada perumahan jalan gresik memiliki budidaya Tanaman Obat Keluarga yang dikelola oleh Ibu Rw 5 yang kebermanfaatannya di rasakan oleh masyarakat. Namun budidaya Tanaman Obat Keluarga belum masif dilakukan, melihat galon bekas sekali pakai yang tidak terpakai terpintas ide menjadikan galon bekas sekali pakai tersebut menjadi media tanam untuk Tanaman Obat Keluarga. Melalui Program Ekhosap memperkaya budidaya Tanaman Obat Keluarga, Â dengan menanam Tanaman Obat Keluarga tanpa biaya yang mahal.Â
Program ini memiliki beberapa rangkaian, sebagai berikut:Â
Koordinasi dengan Ibu Andini selaku Rw. 5 pengurus kebun TOGA, mengenai proses penanaman Tanaman Obat keluarga.
Pengumpulan Galon Bekas sekali pakai dari hunian mahasiswa, kos-kos, asrama putri UM.
Penanaman Tanaman Obat Keluarga melalui media tanam tanah yang diletakkan di galon bekas yang sudah dipotong.Â
Pemasangan Banner Ekhosap sebagai bentuk promosi budidaya TOGA melalui media tanam galon bekas yang sudah dilaksanakan kepada warga sekitar kebun TOGA.
Misi Pemberdayaan Lingkungan