Pendidikan merupakan hak setiap orang, karena pendidikan haruslah dapat diakses secara adil bagi semua orang. Pendidikan ialah sebuah proses kegiatan yang membantu manusia dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pendidikan tidak hanya sekedar ditujukan pada anak normal saja, tetapi juga kepada mereka yang memiliki hambatan/kelainan. Seperti yang terjadi di SD Argasari Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat beberapa siswa yang mengalami kebutuhan diantaranya ialah tunagrahita.
   Cindy Kusuma Putri salah satu mahasiswa UPI Kampus Cibiru yang sedang mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 yang di selenggarakan oleh Kemendikbud sekaligus KKN Rekognisi di SD Argasari Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mengawali kegiatannya dengan melakukan observasi dan penganalisian terhadap apa yang menjadi hambatan siswa ketika belajar. Setelah melakukan pendalaman terhadap masalah. Ternyata masalah yang sedang dihadapi siswa ialah kurang adanya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Fokus mahasiswa dalam kegiatan ini ialah membantu mendampingi siswa kelas 1 yang mengalami tunagrahita kategori sedang dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu mahasiswa berinisiatif untuk membuat suatu media pembelajaran untuk membantu siswa yang mengalami tunagrahita dalam proses kegiatan belajarnya di kelas.
   Penggunaan media kartu huruf ini bisa diawali dengan meminta siswa untuk menunjukkan huruf yang disebutkan oleh guru. Lalu memintanya untuk menuliskan huruf tersebut. Dan juga dalam proses pembelajaran yang mengharuskan siswa menulis dan membaca. Penggunakan kartu huruf bisa dibilang efektif dalam membantu siswa tunagrahita dalam proses pembelajaran. Hal ini terbukti dari pemahaman siswa dalam mengenal huruf semakin hari semakin meningkat, dan juga dalam proses pembelajaran kegiatan menulis siswa bisa lebih cepat mengerjakan  tugas yang diberikan oleh guru.
   Berdasarkan kondisi seperti ini, guru haruslah memperhatikan setiap karakteristik yang dimiliki oleh siswa baik itu siswa yang normal maupun yang memiliki kelainan/hambatan. Dan juga guru harus memiliki keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin dengan memanfaatkan media dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bisa lebih bermakna bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H