Dalam laporannya pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa lebih dari 20 juta anak di seluruh dunia belum mendapatkan imunisasi lengkap, dan sebagian lainnya tidak menerima imunisasi sama sekali. Ironisnya, agar kekebalan kelompok dapat efektif melindungi seluruh populasi, cakupan vaksin harus tinggi (setidaknya 95%) dan didistribusikan secara merata. Ternyata, masih banyak anak di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi sejak lahir. Hal ini jelas merupakan hal yang patut mendapat perhatian mendesak dari semua pihak.
      Meskipun virus polio dapat menginfeksi siapa saja, bayi dan anak-anak lebih rentan mengalami kelumpuhan dibandingkan orang dewasa. Menurut Widoyono (2009), hanya sekitar 1% orang dewasa yang terpapar virus polio mengalami kelumpuhan, namun presentase ini lebih rendah pada neonatus. Gejala polio berkisar dari ringan hingga berat. Gejala umum termasuk demam, mual, dan kekakuan otot. Dalam situasi yang lebih parah, virus dapat merusak sistem saraf dan mengakibatkan kelumpuhan permanen. Polio dapat melumpuhkan otot pernapasan yang dapat berakibat fatal. Hampir 2-5% pasien polio meninggal karena penyakit ini, dan hampir separuh dari mereka yang bertahan hidup mengalami kelumpuhan seumur hidup.
      Pada tahun 2014, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya (SEARO) dianugerahi sertifikat eliminasi polio. Hal ini merupakan tonggak penting dalam upaya global untuk memberantas polio. Pada tahun 2015 dan 2019, virus polio liar tipe 2 dan 3 dinyatakan punah. Hanya dua negara yang masih endemis polio tipe 1 yaitu Pakistan dan Afghanistan. Meskipun demikian, ancaman polio masih ada. Rendahnya cakupan imunisasi dari waktu ke waktu, serta sanitasi lingkungan yang tidak memadai di beberapa lokasi dapat meningkatkan kemungkinan kambuhnya penyakit. Infeksi polio terakhir di Indonesia ditemukan di Aceh pada tahun 2006, dan Papua pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa virus polio masih memiliki kemampuan untuk menyebar ke seluruh Indonesia.
      Masa depan anak-anak adalah investasi penting bagi negara. Kemajuan mereka di masa depan bergantung pada kesehatan dan kesejahteraan mereka saat ini. Melindungi anak-anak dari penyakit seperti polio sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan. Polio, penyakit yang pernah melumpuhkan jutaan anak di seluruh dunia masih menjadi bahaya kesehatan masyarakat. Virus polio yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi ini bisa menyerang siapa saja, terutama bayi baru lahir dan balita. Walaupun pemberantasan polio telah mengalami kemajuan pesat, penyakit ini masih tetap ada. Vaksin polio sangat penting untuk melindungi anak-anak dari virus polio dan menghindari komplikasi yang merugikan seperti kelumpuhan permanen dan kematian. Vaksin ini aman dan efektif dalam mengembangkan kekebalan anak terhadap virus polio. Inokulasi polio tidak hanya melindungi anak-anak dari penyakit ini, namun juga memberikan kekebalan seumur hidp. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran virus polio lagi. Dengan imunisasi dan sanitasi yang baik, kita dapat mencegah anak-anak terkena polio dan menjamin masa depan yang sehat dan sukses bagi generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Indrayani, M. (2021). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Polio Pada Balita di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda, 6-11.
Polio vaccination | CDC. (n.d.). https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/polio/index.html
Supriatin, Sri Lestari, Rokhmatul Hikmat, Uun Kurniasih, Asiah, Nuniek Tri Wahyuni, & Lili Amaliah. (2023). Optimalisasi Pencegahan Polio Pada Bayi Melalui Program Imunisasi Polio Di Desa Megu Cilik Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia, 2(6), 6--16. Retrieved from https://journal-mandiracendikia.com/index.php/pkm/article/view/354.
World Health Organization: WHO. (2023, October 24). Poliomyelitis. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/poliomyelitis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H