Mohon tunggu...
Cindy Jufrianda
Cindy Jufrianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hoby di bidang olahraga suka membahas topik dengan tema pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kesetaraan sebagai Bentuk Program Pendidikan Nonformal

26 Desember 2023   18:44 Diperbarui: 26 Desember 2023   18:45 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Salah satu bentuk program pendidikan Nonformal adalah pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang tertinggal sebelumnya. Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan yang memberikan peluang kepada setiap individu dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan pendidikan. Warga belajar yang menempuh pendidikan kesetaraan biasanya terhalang akan ekonomi keluarga dan keadaan lingkungan pendidikan di daerah setempat  untuk menempuh pendidikan formal. Pada zaman saat sekarang ini banyak masyarakat yang ingin melengkapi atau bahkan melanjutkan pendidikannya. Dalam pendidikan kesetaraan ada ruang linkup dan tingkat pendidikan yang akan membantu masyarakat dari berbagai usia untuk memenuhi pendidikannya. Efektivitas dan pelaksanaan pendidikan yang berkeadilan atau pendidikan kesetaraan bervariasi dari satu komunitas ke komunitas lainnya, karena kemampuan siswa, struktur organisasi, dan kondisi lingkungan atau wilayah secara signifikan mempengaruhi kualitas pendidikan yang berkeadilan atau pendidikan kesetaraan di suatu wilayah. Metode yang di gunakan dalam penulisan artikel ini yaitu merupakan hasil analisis dengan mengkaji literature yang mempunyai kesamaan dalam topik pembahasan. Model artikel ini adalah literature review.

Kata Kunci: Pendidikan Kesetaraan,Sekolah Paket, dan Pendidikan Nonformal

PENDAHULUAN

Pendidikan kesetaraan memegang peranan penting dalam menciptakan akses pendidikan yang adil dan merata. Artikel ini akan menjelajahi signifikansi kesetaraan dalam dunia pendidikan serta dampak positifnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Kesetaraan pendidikan memiliki sasaran meliputi  anak-anak usia sekolah dan orang dewasa yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan formal karena lima hambatan: ekonomi, waktu, geografis, agama, dan sosial/hukum. Di kalangan petani, nelayan, buruh, pekerja rumah tangga, pekerja perempuan, penghuni kawasan kumuh, dan masyarakat miskin perkotaan, kendala ekonomi yang disebabkan oleh pekerjaan sebagai perajin, buruh, atau pekerja tidak terampil lainnya menunjukkan keterbatasan waktu. Hambatan geografis seperti komunitas suku yang terisolasi, kelompok etnis, komunitas yang terisolasi di pulau-pulau atau di tengah hutan. Hambatan sosial/hukum seperti anak jalanan, anak dalam penjara dan anak dengan masalah sosial lainnya. Efektivitas dan pelaksanaan pendidikan yang berkeadilan atau pendidikan kesetaraan bervariasi dari satu komunitas ke komunitas lainnya, karena kemampuan siswa, struktur organisasi, dan kondisi lingkungan atau wilayah secara signifikan mempengaruhi kualitas pendidikan yang berkeadilan atau pendidikan kesetaraan di suatu wilayah. Pemerintah menetapkan standar pembelajaran, standar isi warga belajar serta proses dan prosedur penilaian warga belajar untuk mengurangi permasalahan dan meningkatkan mutu layanan pendidikan yang berkeadilan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

     Pendidikan kesetaraan memegang peranan penting dalam pembangunan pendidikan. Bagian utama dari pendidikan kesetaraan adalah mengatasi kesenjangan pendidikan. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di masyarakat. Pendidikan yang adil juga berperan dalam meningkatkan akses dan partisipasi bagi mereka yang tidak memiliki pendidikan formal dan memiliki kualifikasi setara. Pendidikan yang adil dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan melalui kesetaraan kualifikasi. Pendidikan yang setara juga berperan sebagai pembekalan individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, peran penting pendidikan yang adil adalah untuk meningkatkan pendidikan masyarakat, yang pada hakikatnya berdampak pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.

     Menurut Faure Commission (1997) : Pendidikan kesetaraan merupaka konsep dimana memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menempuh pendidikan tanpa memandang latar belakang seseorang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu sesuai dengan minat dan bakat seseorang. Sedangkan Menurut Paulo Freire : Pendidikan kesetaraan adalah suatu proses sebagai pembebasan atau kebebasan dimana warga belajar aktif terlibat dalam pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman warga belajar tentang dunia dan memperoleh atau meningkatkan keterampilan yang dimiliki.

     Ruang lingkup pendidikan peradilan pidana mencakup berbagai bidang. Bidang ini mencakup pendidikan dasar dan menengah, literasi, dan pelatihan kejuruan. Pendidikan dasar dan menengah mencakup pendidikan inti seperti matematika, seni bahasa, dan ilmu sosial yang setara dengan kurikulum formal. Literasi mengajarkan keterampilan membaca, menulis, dan matematika kepada siswa yang belum pernah bersekolah. Pelatihan kejuruan dibangun berdasarkan keterampilan yang akan dikembangkan dan mengajarkan keterampilan yang akan diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan.

     Dalam pendidikan kesetaraan memiliki tingkat atau jenjang pendidikan yang setara dengan pendidikan formal. Tingkat pendidikan kesetaraan tersebut meliputi sekolah paket A, sekolah paket B, dan sekolah paket C. Sekolah paket A adalah tingkat pendidikan yang setara dengan SD (sekolah dasar). Dimana di sekolah paket A yang diajarkan adalah materi materi dasar dari pembelajaran. Sekolah paket B adalah pendidikan yang setara dengan tingkat SMP (sekolah menengah pertama) di pendidikan formal. Sedangkan sekolah paket C adalah tingkat pendidikan yang setara dengan tingkat SMA (sekolah menengah atas) di tingkat pendidikan formal.

KESIMPULAN 

     Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesetaraan merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang tertinggal sebelumnya. pendidikan kesetaraan adalah pendidikan yang mengacu pada program atau kebijakan pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu yang mungkin terhalang untuk mengakses pendidikan agar setara dengan pendidikan formal. Pendidikan untuk kesetaraan rasional mencakup prinsip-prinsip keadilan, hak asasi manusia dan pengakuan terhadap keberagaman manusia dalam masyarakat. Pendidikan kesetaraan berperan penting dalam meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat yang belum menempuh pendidikan formal dan mendapatkan kualifikasi pendidikan yang setara. Dalam pendidikan kesetaraan memiliki tingkat atau jenjang pendidikan yang setara dengan pendidikan formal. Tingkat pendidikan kesetaraan tersebut meliputi sekolah paket A, sekolah paket B, dan sekolah paket C.

DAFTAR RUJUKAN

  • As'ari (2020) "Panduan Pembelajaran Keterampilan Pilihan Paket C berbasis Kerawang Gayo", Aceh:kementrian pendidikan
  • Suhendro (2019). " Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Di PKBM Di kecamatan Terentang : Jurnal Pendidikan .
  • Rahman, M. A. (2018). "Pendidikan Kesetaraan: Sebuah Tinjauan Literatur." Jurnal Pendidikan Inklusif, 15(2), 78-92.
  • Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:Alfabeta. Undang-undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nonformal
  • Brown, A., & Jones, B. (2015). "Tantangan Global dalam Pendidikan Kesetaraan." Jurnal Pendidikan Internasional, 20(3), 123-140.
  • Kamil.(2009). Pendidikan Non Formal(Pengembangan Melalui PKBM).Bandung: Alfabeta.
  • Kintamani, D. (2012) Kinerja Pendidikan Kesetaraan Sebagai Salah Satu Jenis Pendidikan Nonformal . Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun