Review Film "Forget Me Not", Bagaimana Rasanya Dilupakan oleh Orang Terkasih

Forget Me Not menjadi pengingat kita bahwa terlupakan adalah sebuah kepastian. Hal ini sama dengan ketidak jelasannya alasan mengapa Azusa dilupakan semua orang. Kita seperti disadarkan bahwa suatu saat kita akan lupa dengan alasan kenapa kita melupakan seseorang.

Akting dan Karakter
Akari Hayami memerankan karakter Azusa dengan baik, ia dapat menampilkan sisi kuat namun rapuh dari karakternya. Actingnya mampu menyampaikan persaan kesepian yang dialami oleh Azusa. Nijiro Murakami sebagai Takashi juga memerikan penampilan yang kuat, menampilkan perjuangan dan tekad untuk terus mengingat Azusa meskipun dalam kondisi yang sulit.

Interaksi antara kedua tokoh terasa alami dan menyentuh, yang membuat hubungan mereka terlihat mengundang emosi dan autentik.  Chemistry yang pas juga menjadi salah satu daya tarik dari film Forget Me Not ini.

Sinematografi ciamik
Visualisasi film ini menampilkan pemandangan yang indah di mata penonton dan memberi kesan simbolis, dengan efek pencahayaan dan warna yang menguatkan suasana emosional dalam cerita. Elemen fantasi juga sering kali meliputi adegan saat menggambarkan pertemuan antara Azusa dan Takashi. 

Soundtrack dan backsound yang lembut dan melankolis dengan pas mengiringi adegan-adegan penting dalam cerita, ini menambah  kesan kedalaman emosi dan seolah olah menghubungkan penonton dengan alur cerita dan perasaan tokoh.

Diambil dari Bunga Forget Me Not

Krisztaa.a

Saat mendengar judul film ini, penonton pasti tak asing dengan nama salah satu bunga cantik yaitu Forget Me Not. Bunga ini melambangkan kesetiaan dan memiliki banyak legenda dibalik namanya. Diantaranya cerita tentang kesatria yang berjalan menyusuri taman dengan istrinya. Ketika hendak mengambil bunga untuk sang istri, sang kesatria terjatuh ke sugai dan melemparkan sebuah karangan bunga yang tadi dipetiknya dan berteriak "Forget Me Not" kepada istrinya.

Jika Anda tertarik untuk menonton film ini, siapkan tisu banyak banyak ya.