Mohon tunggu...
Cindy Hertina Putri
Cindy Hertina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

taruna politeknik ilmu pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tangkal Kegelisahan: Menggali Potensi Narapidana melalui Kompetisi Olahraga dan Seni

14 Mei 2024   11:00 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:01 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/lppperempuanpekanbaru

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki fungsi utama membina para narapidana ataupun andikpas. Pembinaan tersebut tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan narapidana, tetapi dapat dijadikan sebagai ajang prestasi. Seperti diadakannya Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (PORSENAP) dalam memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakata. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuh Kembangan rasa kebanggaan serta sportivitas dalam berkompetisi, serta mengembangkan minat dan bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh para warga binaan pemasyarakatan (WBP).  

Selain itu, penampilan Marching Band yang yang diadakan oleh Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru mampu mengundang decak kagum dan tepuk tangan meriah dari para penonton. Bahkan tamu undangan memberikan penghargaan seakan tak percaya bahwa penampilan marching band ini merupakan penampilan dari warga binaan.

cakaplah.com
cakaplah.com

Hal ini membuktikan bahwa meskipun para WBP dikelilingi oleh tembok tinggi dan jeruji besi, mereka tetap mampu memiliki banyak karya. Menyediakan wadah bagi narapidana untuk mengembangkan potensi dalam berkarya untuk bangsa dan negara merupakan solusi yang bagus dalam menjalankan fungsi pembinaan bagi Lembaga Pemasyarakatan. Tak lupa pula dengan memberikan apresiasi bagi narapidana untuk meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan motivasi supaya berprestasi lebih baik.

Kegiatan olahraga memiliki dampak positif dalam membantu narapidana menjaga kesehatan fisik. Olahraga merangsang sirkulasi darah, mengurangi stress, dan meningkatkan mood. Sementara itu, kompetisi seni memungkinkan narapidana mengekspresikan diri dan mengurangi ketegangan mental. 

Selain itu, kegiatan ini dapat melatih kemampuan narapidana dalam berinteraksi, berkolaborasi, dan membangun hubungan sosial yang positif bagi narapidana. Dan yang paling penting, kegiatan ini memberikan narapidana kesempatan untuk fokus pada sesuatu yang positif. Ini mengalihkan perhatian dari rutinitas penjara dan memberikan tujuan yang lebih bermakna.

Dengan demikian, pengadaan kompetisi olahraga dan pertunjukan seni bagi narapidana bukan hanya sekadar kegiatan tambahan, melainkan merupakan langkah penting dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. Di balik tembok penjara, mereka menemukan potensi baru, melintasi batas-batas yang mungkin sebelumnya mereka pikirkan tak terlewati. 

Dengan setiap pukulan dalam olahraga atau sapuan kuas dalam seni, mereka menemukan kembali arti dari harapan dan perubahan.  Disediakannya wadah bagi narapidana untuk menunjukkan bakat mereka dan memperoleh pengakuan atas prestasi mereka, kita tidak hanya mendukung rehabilitasi mereka, tetapi juga membantu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berempati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun