Boyolali- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro tahun 2020/2021 sedikit berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya. KKN tahun ini dilakukan di desa masing-masing mahasiswa. KKN tahun ini disebut sebagai "KKN Pulang Kampung" yang menjadi salah satu wujud kepedulian Universitas Diponegoro terhadap pandemi Covid-19 dan ketercapaian SDGs. KKN yang dilakukan di Boyolali tepatnya di Desa Madu Kecamatan Mojosongo dengan dosen pembimbing dr. Dodik Pramono, M.Si., Med berlangsung sejak tanggal 4 Januari 2021 hingga 16 Februari 2021.
Perlu diketahui bahwa salah satu periode status gizi yang paling menentukan adalah status gizi pada masa pranikah atau yang biasa disebut masa prakonsepsi. Status gizi prakonsepsi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan dan kesejahteraan bayi. Oleh sebab itu, kegiatan yang dilakukan pada KKN Pulang Kampung kali ini antara lain edukasi gizi prakonsepsi mencakup edukasi tentang anemia, kekurangan energi kronis (KEK) dan obesitas kepada remaja putri RT 05 dan RT 09 RW 01 Desa Madu.
Kegiatan dilakukan secara "door to door" atau dari rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan pada masa pandemi Covid-19. Meski demikian, terdapat beberapa kelompok kecil yang terdiri dari maksimal 3 remaja putri yang tinggal berdekatan atau merupakan saudara. Kegiatan dimulai dengan pengukuran lingkar lengan atas (LILA), lingkar pinggang dan cek warna konjungtiva untuk deteksi dini KEK, obesitas dan anemia. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan seputar gizi prakonsepsi meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala dan cara mengatasi anemia, KEK dan obesita. Penyampaian materi penyuluhan dilakukan secara sederhana menggunakan media leaflet dan piring makan untuk membantu visualisasi pedoman Isi Piringku.
Isi Piringku merupakan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI pengganti slogan "4 Sehat 5 Sempurna" sebagai pedoman konsumsi gizi sehari-hari agar seseorang bisa memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Isi piringku menjelaskan bahwa dalam satu kali sajian makan terdiri dari 1/3 bagian piring berisi makanan pokok, 1/3 bagian lainnya berisi sayuran, 1/6 bagian piring berisi buah dan 1/6 bagian lainnya berisi lauk pauk.
Selain itu, remaja putri juga diajarkan untuk memilih bahan makanan yang tepat digunakan untuk mencegah anemia, KEK dan obesitas. Semua materi edukasi ditulis dalam leaflet yang dibagikan kepada masing-masing remaja putri. Kegiatan diakhiri dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa puding dan sari kacang hijau kepada seluruh remaja putri yang menjadi partisipan.
Pada edukasi kali ini, mahasiswa KKN berharap agar remaja putri dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatannya dan terhindar dari anemia, KEK dan obesitas serta dapat melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas.
Cantik Itu Sehat, Bukan Kurus!
Penulis: Cindy Desy Ariyani, mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H