Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Haruskah Kita Menunda Kesenangan?

5 November 2023   12:39 Diperbarui: 5 November 2023   17:52 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menunda kepuasaan (dok: idyahive.files.wordpress.com)

Setiap manusia tentunya ingin memperoleh kesenangan di setiap langkah dalam kehidupannya. Bahkan kita kerap mencari kesenangan ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit. Kesenangan ini membuat kita kembali termotivasi untuk tetap semangat menjalani hari.

Namun, apakah dapat dibenarkan jika kita sering kali mendahulukan kesenangan sebelum menjalani sebuah tantangan? Tahukah kamu, bahwa terlalu sering mengikuti keinginan diri pada akhirnya hanya akan merugikan diri sendiri?

Terlalu banyak mendapatkan kesenangan dapat membuat kita menginginkan kesenangan yang lebih besar. Hal tersebut dapat membuat kita kurang bahagia. Dengan begitu, penting bagi kita semua untuk dapat mengembangkan konsep delayed gratification (menunda kepuasaan) untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Menunda kepuasan berarti menolak godaan untuk mendapatkan kesenangan secara instan, sebagai antisipasi bahwa aka nada imbalan yang lebih besar di kemudian hari. Ini merupakan alat yang ampuh untuk belajar menjalani hidup dengan "tujuan" dan menghindari dari dari perilaku impulsif.

Seseorang yang dapat mengendalikan diri pada umumnya unggul dalam menunda kepuasan. Namun menunda kepuasaan juga sangat mungkin untuk dapat di kembangkan.

Menurut "pleasure principle" yang dikemukakan oleh Freud, manusia pada dasarnya mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Inilah sebabnya mengapa anak-anak selalu mencari kepuasaan secara instan.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, keinginan ini dipengaruhi oleh prinsip "realitas" atau kemampuan manusia untuk mempertimbangkan risiko vs kesenangan. Sehingga kita dapat menunda pemenuhannya alih-alih membuat keputusan buruk. Terutama jika imbalan di kemudian hari lebih besar dibandingkan yang kita dapatkan secara instan.

MENGAPA MENUNDA KEPUASAN SANGAT PENTING?

Ilustrasi 3 wanita yang sedang berbelanja (dok: boundless.co.uk)
Ilustrasi 3 wanita yang sedang berbelanja (dok: boundless.co.uk)

Kemampuan untuk menunggu dan bertahan demi mendapatkan kesenangan yang lebih baik di Kemudian hari merupakan salah satu skill yang penting dalam hidup.

Menunda kepuasaan memungkinkan kita melakukan hal-hal seperti tidak impulsive buying berkedok self reward untuk menabung demi hari tua, melewatkan dessert untuk menurunkan berat badan, atau mengambil pekerjaan yang tidak kita sukai tetapi itu akan membantu karier kita di kemudian hari.

CONTOH DARI MENUNDA KEPUASAAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun