"Sayang, kenapa sih kamu main hp terus?"
Melihat pasangan yang asik sendiri dengan gawai di saat waktu untuk quality time bersama memang seringkali menyulut emosi negatif dan menjadi semakin menyebalkan pastinya.
Di saat kita sudah panjang-panjang bercerita atau curhat mulai dari A hingga Z, tetapi ia (pasangan) hanya memasang raut wajah kebingungan dan berkata, "Ha? Iya kenapa kenapa??"
Tak bisa dipungkiri bahwa kesibukan dan keasikannya dengan gawai seringkali menjadi pemicu timbulnya sebuah perselisihan di dalam sebuah hubungan romantis.Â
Apakah kalian pernah mengalaminya juga?Â
Tunggu dulu! Harap tenang! Mungkin untuk sebagian pembaca yang suka dan betah berlama-lama dengan gawainya akan memberikan pembelaan dan saya tahu apa pembelaan yang dimaksudkan.
Sebelum melangkan lebih jauh, saya hanya ingin mengingatkan bahwa kemunculan hal-hal negatif yang "dikarenakan"Â gawai (hasil dari perkembangan teknologi) sesungguhnya tak sesederhana apa yang kita lihat oleh mata telanjang.
Memiliki kesempatan untuk dapat melakukan wawancara terkait dengan tugas perkuliahan di semester lalu dengan salah satu pegawai SAP (perusahaan besar TI yang bergerak di bidang software, khususnya penjualan software ERP untuk pengotomatisasian proses bisnis), yakni Citra Giofany.
Wawancara dengan Mbak Citra membuat saya menjadi mengerti dan paham betul bahwa sesungguhnya kita tak bisa semata-mata menyalahkan teknologi sebagai faktor tunggal dari dalang berbagai permasalahan sosial yang tercipta saat ini.
"Menurut saya, teknologi didesain untuk membantu tugas manusia menjadi lebih mudah. Seperti, untuk bisa berkomunikasi yang tadinya dengan orang jarak jauh sulit, sekarang menjadi lebih mudah. Tetapi masalah sosial yang timbul saat ini menurut saya, kita tidak bisa menyalahkan teknologinya karena balik lagi teknologi didesain untuk memudahkan manusia. Tetapi penyalahgunaan teknologi tersebut, istilahnya kebablasan yang menyebabkan masalah sosial tersebut dapat muncul", tuturnya dengan lantang dan tegas saat diwawancarai pada bulan Januari lalu.