Mohon tunggu...
Cindy ayu kartika
Cindy ayu kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Trip

Merlion Park Sebagai Simbol Sejarah, Budaya, Dan Moderanitas Singapura

30 Januari 2025   21:58 Diperbarui: 30 Januari 2025   22:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pendahuluan
Singapore adalah destinasi wisata yang menawarkan berbagai pengalaman
menarik, termasuk tiga atraksi ikonik: Jewel Changi Airport, Merlion Park, dan
Universal Studios Singapore (USS). Jewel Changi Airport adalah kompleks hiburan
dan ritel bertema alam yang terletak di Bandara Changi, menampilkan Rain Vortex,
air terjun indoor tertinggi di dunia setinggi 40 meter, yang dikelilingi oleh Shiseido
Forest Valley, sebuah taman hutan dalam ruangan. Selain itu, Jewel juga memiliki
Canopy Park dengan atraksi seperti Sky Nets, Hedge Maze, dan Canopy Bridge
untuk pengalaman yang menggabungkan relaksasi dan petualangan. Merlion Park,
di sisi lain, adalah simbol nasional Singapura yang menampilkan patung Merlion
setinggi 8,6 meter dengan kepala singa dan tubuh ikan, melambangkan sejarah
Singapura sebagai desa nelayan bernama Temasek. Lokasinya di Marina Bay
menawarkan pemandangan indah dari cakrawala kota serta pertunjukan cahaya
malam yang memukau. Sementara itu, Universal Studios Singapore di Pulau
Sentosa adalah taman hiburan bertema film Hollywood pertama di Asia Tenggara
dengan tujuh zona tematik seperti Sci-Fi City dan Far Far Away. Taman ini
menawarkan lebih dari 24 wahana dan atraksi seru seperti Battlestar Galactica roller
coaster dan Jurassic Park Rapids Adventure, menjadikannya destinasi favorit
keluarga dan pencinta adrenalin. Ketiga tempat ini mencerminkan perpaduan
sempurna antara modernitas, budaya, dan hiburan yang membuat Singapura
menjadi tujuan wisata kelas dunia.
Merlion Park di Singapura merupakan destinasi wisata ikonis yang tidak
hanya menawarkan keindahan visual tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang
mendalam. Patung Merlion, yang berbentuk kepala singa dengan tubuh ikan,
melambangkan asal-usul Singapura sebagai desa nelayan bernama Temasek dan
transformasinya menjadi "Kota Singa" setelah penemuan oleh Pangeran Sang Nila
Utama. Lokasi ini dipilih sebagai tempat wisata edukatif dalam program
educompreneur karena mampu mengintegrasikan pembelajaran sejarah, arsitektur,
dan pengelolaan pariwisata modern. Dengan pemandangan Marina Bay yang
menakjubkan, Merlion Park memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan
inspiratif, mendukung tujuan educompreneur untuk meningkatkan kualitas
pendidikan melalui inovasi lintas budaya. Pemilihan tempat ini juga didasarkan
pada daya tariknya sebagai simbol kemajuan Singapura, yang relevan untuk
memotivasi siswa memahami pentingnya kreativitas dan adaptasi dalam
menghadapi tantangan global.
Isi
Merlion Park adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Singapura,
terletak di kawasan Marina Bay yang strategis. Taman ini menjadi rumah bagi
patung Merlion, simbol nasional Singapura yang berbentuk makhluk mistis
berkepala singa dan bertubuh ikan. Patung utama setinggi 8,6 meter ini menghadap
ke Marina Bay dan menyemburkan air dari mulutnya, memberikan pemandangan
yang menakjubkan. Selain patung utama, terdapat patung "anak Merlion" setinggi
2 meter di taman yang sama. Lokasi Merlion Park sangat mudah diakses melalui
MRT Raffles Place atau jalur pejalan kaki dari berbagai atraksi terdekat seperti
Fullerton Hotel dan Esplanade Bridge. Dengan desain yang elegan dan
pemandangan Marina Bay Sands di kejauhan, taman ini menjadi tempat sempurna
untuk menikmati keindahan Singapura.
Pengalaman pribadi saya saat mengunjungi Merlion Park sangat berkesan,
terutama karena suasana yang memadukan modernitas dengan keindahan alam.
Saat tiba di taman, saya langsung disambut oleh pemandangan patung Merlion yang
megah dengan latar belakang Marina Bay Sands dan langit biru cerah. Saya
berjalan-jalan di sepanjang trotoar luas sambil menikmati semilir angin dari
perairan Marina Bay. Meski cuaca cukup panas, suasana tetap terasa menyenangkan
karena banyaknya pengunjung dari berbagai negara yang juga antusias berfoto
dengan ikon Singapura ini. Pada malam hari, taman ini semakin hidup dengan
pencahayaan lampu-lampu kota dan pertunjukan laser dari Marina Bay Sands,
menciptakan pengalaman visual yang memukau.
Sebagai mahasiswa dalam mata kuliah Produksi Media Digital, kunjungan ke
Merlion Park memberikan inspirasi besar dalam memahami elemen visual dan
simbolisme dalam media. Patung Merlion sendiri adalah contoh sempurna
bagaimana sebuah ikon dapat menjadi identitas visual yang kuat bagi sebuah
negara. Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil foto-foto dengan
berbagai sudut kreatif menggunakan kamera digital, mencoba menangkap interaksi
antara objek utama (patung Merlion) dengan latar belakang modern seperti Marina
Bay Sands. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya framing, pencahayaan, dan
narasi visual dalam menciptakan konten media yang menarik.
Selain itu, kunjungan ini juga membuka wawasan tentang bagaimana lokasi
wisata seperti Merlion Park dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik sekaligus
media promosi budaya. Dengan banyaknya turis yang datang untuk berfoto atau
menikmati suasana, taman ini menjadi platform alami untuk menyampaikan cerita
tentang sejarah dan perkembangan Singapura sebagai kota pelabuhan hingga pusat
bisnis global. Hal ini relevan dengan konsep storytelling dalam produksi media
digital, di mana setiap elemen visual harus mampu menyampaikan pesan tertentu
kepada audiens. Secara keseluruhan, kunjungan ke Merlion Park tidak hanya
memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan tetapi juga wawasan praktis
untuk diaplikasikan dalam dunia media digital.
Merlion Park di Singapura merupakan destinasi educomm yang
mengintegrasikan pembelajaran dengan pengalaman komunikasi dalam konteks
budaya dan pariwisata. Tempat ini tidak hanya menjadi ikon wisata dengan patung
Merlion yang melambangkan sejarah maritim Singapura, tetapi juga menawarkan
pelajaran tentang pentingnya simbol dalam membangun identitas nasional. Dengan
latar belakang Marina Bay Sands dan tata kota yang modern, pengunjung dapat
mempelajari bagaimana Singapura memadukan tradisi dan inovasi untuk menarik
wisatawan global. Dalam konteks komunikasi, Merlion Park menjadi ruang belajar
tentang bagaimana sebuah negara menggunakan media visual dan narasi sejarah
untuk memperkuat citra globalnya. Aktivitas seperti berfoto, menyaksikan
pertunjukan cahaya, atau menikmati keindahan arsitektur di sekitar kawasan ini
memberikan wawasan tentang pentingnya media digital dalam memproduksi
konten promosi wisata.
Dibandingkan Indonesia, Singapura memiliki keunggulan signifikan dalam
pendidikan, wisata, dan budaya yang terlihat dari pengelolaan destinasi seperti
Merlion Park. Sistem pendidikan Singapura yang berorientasi pada STEM (science,
technology, engineering, and mathematics) memungkinkan siswa memahami
konsep secara mendalam dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, sementara
Indonesia masih berjuang meningkatkan kualitas kurikulumnya. Dalam sektor
wisata, Singapura unggul dalam tata kelola destinasi modern yang terintegrasi
dengan teknologi, berbeda dengan Indonesia yang lebih menonjolkan keindahan
alam namun terkendala infrastruktur. Dari sisi budaya, Singapura berhasil
memadukan berbagai etnis dalam harmoni modernitas, sedangkan Indonesia
menghadirkan keragaman budaya yang lebih luas namun sering kali kurang
terintegrasi dalam promosi pariwisata.
Kesimpulan
Merlion Park, Jewel Changi Airport, dan Universal Studios Singapore
mencerminkan daya tarik Singapura sebagai destinasi wisata kelas dunia yang
memadukan modernitas, budaya, dan hiburan. Merlion Park tidak hanya menjadi
ikon nasional yang melambangkan sejarah maritim Singapura tetapi juga ruang
edukatif yang mengintegrasikan pembelajaran sejarah, arsitektur, dan komunikasi
visual. Dengan pengelolaan yang inovatif dan fasilitas modern, destinasi ini
memberikan pengalaman wisata yang interaktif sekaligus inspiratif bagi
pengunjung dari berbagai latar belakang. Sebagai saran, Indonesia dapat
mengambil pelajaran dari Singapura dalam hal tata kelola destinasi wisata dengan
memanfaatkan teknologi dan narasi budaya untuk meningkatkan daya tarik
globalnya. Selain itu, pengembangan sistem pendidikan berbasis STEM dapat
menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih adaptif terhadap
kebutuhan dunia modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun