Mohon tunggu...
Cindy Arista ginting
Cindy Arista ginting Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hubungan Internasional, UPNVYK

Hidupmu bukan seperti apa yang dikatakan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FAO Sebut Harga Pangan Dunia Turun: Kok Inflasi Global?

9 Oktober 2022   09:01 Diperbarui: 9 Oktober 2022   09:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum melihat penurunan harga pangan yang dapat menyebabkan inflasi, terlebih dahulu pembaca harus mengetahui apa itu inflasi. Inflasi merupakan pergerakan ke atas yang berkelanjutan dalam tingkat harga keseluruhan barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang terjadi secara berkelanjutan yang sesuai dengan penurunan nilai mata uang.  Hal ini sama dengan hilangnya daya beli untuk mata uang yang digunakan dalam perekonomian.

Inflasi menyebabkan penurunan daya beli ketika harga naik lebih cepat daripada kenaikan upah. Konsumen sering mengasosiasikan inflasi dengan kenaikan harga beberapa barang atau jasa utama, seperti minyak, atau bahkan industri tertentu  seperti real estat. Krisis minyak sering menyebabkan penurunan pasokan minyak dan kenaikan harga minyak bumi, dimana kenaikan harga minyak akan memberi tekanan ke atas pada harga barang dan jasa akhir yang menyebabkan inflasi.  Lalu bagaimana penurunan harga pangan dapat menyebabkan inflasi?

Food and Agriculture Organization  (FAO) merupakan organisasi yang menunjang pertumbuhan dalam ekonomi internasional serta organisasi ini juga berfokus pada peningkatan gizi dan standar kemakmuran hidup serta meningkatkan produktivitas pertanian dan memperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan. Pada bulan Juli 2022, FAO melaporkan bahwa harga pangan dunia mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 13.3 poin menjadi 140,9 poin atau turun 8,6 persen. Penurunan ini merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

Hal ini merupakan signal yang baik bagi dunia internasional khususnya Indonesia, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai patokan. Indonesia masih harus mengamankan pasokan pangan nasional agar tidak terjadi gejolak harga dan pasokan. Berdasarkan data FAO, komoditas serealia mengalami penurunan sebesar 11,5 persen pada bulan Juni 2022, hal ini juga terjadi pada jenis minyak yang berasal dari tanaman atau vegetable oil dengan penurunan tertinggi sebesar 19,2 persen.

Komoditas yang perlu diamankan untuk pasokan nasional yakni gandum, pupuk dan minyak bumi, keberadaan komoditas ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian dunia. Ketika barang-barang tersebut tidak memiliki pasokan yang memadai sehingga menimbulkan peningkatan permintaan hal ini akan menyebabkan inflasi, namun berdasarkan data yang diberikan oleh FAO maka untuk komoditas pangan memiliki ketersedian yang cukup sehingga menimbulkan penurunan permintaan, lalu bagimana hal ini dapat disebut dapat menyebabkan inflasi?

Inflasi tidak melulu disebabkan oleh peningkatan harga pangan, namun juga dapat disebabkan oleh faktor lain contohnya dapat dilihat pada saat ini ketika perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung dimana hal ini menyebabkan kenaikan beberapa harga barang seperti kenaikan harga pupuk dan energi, hal ini karena Rusia yang memutuskan untuk tidak mengimpor kedua barang tersebut keluar dari wilayahnya atau pun jika diimpor namun jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya sehingga hal ini secara langsung dapat mempengaruhi perekonomian global. 

Selain itu ketersedian energi juga memiliki pengaruh yang cukup besaar dalam perkembangan laju inflasi. Ketika energi mengalami peningkatan harga maka semua aktivitas yang ada di dunia global akan mengalami gangguan, karena segala aktivitas yang dilakukan itu didasarkan oleh ketersedian energi. Namun hal tersebut masih dapat ditekan dengan cara setiap bank sentral di setiap negara menaikkan suku bunga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun