CINDY ARISMA PUTRI/191241056
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Indonesia memiliki sumber daya alam yang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional secara turun temurun. Obat tradisional merupakan jumlah total dari pengetahuan, keterampilan, praktik berdasarkan teori, keyakinan, dan pengalaman adat budaya yang berbeda. Hal itu digunakan untuk menjaga kesehatan, mencegah, mendiagnosa, memperbaiki, serta mengobati penyakit fisik dan mental.Â
Pengobatan tradisional yang berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan taraf kehidupan, baik secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat lokal. Jika masyarakat mampu memanfaatkan pengobatan tradisional maka akses masyarakat terhadap pengobatan pada saat mengalami gangguan kesehatan semakin mudah karena disesuaikan dengan kemampuan daerah atau lokal untuk menangani masalah kesehatan.Â
Perilaku pengobatan dan pelayanan kesehatan sangat erat hubungannya dengan respon masyarakat terhadap sakit itu sendiri. Respon masyarakat terhadap sakit yang biasa terjadi yaitu tidak bertindak atau tidak melakukaan kegiatan apa-apa (no action), tindakan mengobati sendiri (self treatment or self medication), mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisioanal (traditional remedy), dan mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern.Â
Jumlah dan jenis sarana pelayanan yang ada disekitar masyarakat mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan. Pada wilayah yang memiliki banyak sarana kesehatan seperti rumah sakit pemerintah, swasta, puskesmas, balai pengobatan, serta praktik dokter, maka pilihan masyarakat dalam pemilihan pengobatan semakin beragam.
WHO (World Health Organization) merekomendasikan penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, degeneratif, dan kanker. Penggunaan obat-obatan tradisional dapat membantu meningkatkan kualitas hidup seperti meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh seseorang.Â
Menurut penelitian Agus Setiono 2013, beberapa tanaman herbal seperti tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Temu Ireng (Curcuma aeruginosa L.)Â dapat berpotensi sebagai kandidat bahan anti-virus yang mungkin diperlukan untuk memberantas infeksi virus AI (Avian Influenza). Penggunaan obat-obatan tradisional dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, seperti meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh seseorang.Â
Berdasarkan uraian di atas, pemanfaatan obat tradisional di Indonesia masih belum konsisten dan mengalami pasang surut. Pengetahuan masyarakat Indonesia dalam penggunaan obat tradisional masih rendah dan banyak terdapat kekeliruan seperti menganggap obat tradisional hanya sebuah ramuan yang dibuat oleh orang-orang terdahulu yang dikenal sebagai jamu.Â
Di sini lah peran ahli Kesehatan Masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah dapat memberi kebijakan tentang pemanfaatan obat tradisional. Ahli Kesehatan Masyarakat dapat berperan untuk menyampaikan edukasi tentang obat tradisional karena masih ada pandangan yang keliru di masyarakat bahwa obat tradisional selalu aman, tidak ada risiko bahaya bagi kesehatan dan keselamatan konsumen.