Mohon tunggu...
Cindy Aprilia
Cindy Aprilia Mohon Tunggu... -

Hidup tanpa perjuangan akan terasa hampa, karena itu perjuanganlah yang menjadikan hidup kian berwarna

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lebih dari Sekedar Gaul

24 Februari 2016   06:17 Diperbarui: 24 Februari 2016   07:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sepertinya, hampir semua remaja berharap bisa menjadi popular dan gaul. Rasanya asik ya kalo kita dapat predikat sebagai anak gaul karena akan ada banyak orang yang suka sama kita.

Sebenarnya, boleh tidak sih kita jadi anak gaul? Sebagai remaja, salah tidak kalau kita ingin jadi remaja yang populer dan disukai banyak orang? Boleh! Kita boleh banget jadi anak gaul, tapi anak gaul yang berkualitas. Dengan menjadi anak gaul yang berkualitas, berarti kita bisa memanfaatkan kegaulan kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Untuk menjadi anak gaul yang berkualitas, ada beberapa to-do-list untuk kita:

1. Punya prinsip dalam bersikap

Punya prinsip berarti kita tahu apa yang benar dan tepat untuk kita. Kalo kita tidak punya prinsip, kita akan gampang ikut-ikutan. Gimana caranya supaya kita punya prinsip yang kuat? Waktu teman-teman yang lain asik mencontek, kita berani untuk tidak ikutan nyontek. Saat teman-teman nge-bully adik kelas, kita tahu bahwa hal itu tidak baik, dan kita tidak ikut-ikutan. Kita bisa menolak semua kebiasaan yang tidak baik.

2. Mengembangkan diri

Patinya kalian tidak mau kan jadi remaja yang hafal tempat-tempat hang out baru, tapi nilai pelajarannya jelek semua. Kita masing-masing punya kelebihan dan potensi yang berbeda-beda. Bagus banget kalau kita tahu letak kelebihan kita. Tapi bukan sekedar tahu, akan lebih bagus lagi kalau kita mau mengembangkan kelebihan tersebut. Sayang banget kalau misalnya punya bakat di bidang matematika tapi malas berlatih. Coba bayangkan diri kalian jadi remaja yang punya banyak teman, sekaligus jago mengotak-atik angka. Keren bangetkan? Atau misalnya kalian sangat suka main komputer, kenapa tidak sekalian hobby ini dipelajari dengan serius? Siapa tau aja, dari yang awalnya cuma main-main trus malah jadi skill kalian.

3. Tidak gampang menyerah

Tahu ngak kita saat ini sudah sangat dipermudah dengan adanya teknologi? Kalau ada sesuatu yang kita tidak tahu, kita tinggal browsing, dan kita bisa dapat banyak informasi. Jaman papa-mama kita dulu, keadaannya tidak segampang itu. Untuk tahu suatu informasi, mereka harus banyak baca buku atau koran, trus mau tanya-tanya ke orang yang lebih paham. Kalo kita mau tau cara membuat kerajinan dari kain, kita tinggal cari di Youtube. Papa-mama kita dulu harus ikut kursus tau belajar sama orang lain yang sudah bisa. Sisi positifnya, kita punya lebih banyak kesempatan untuk belajar banyak hal. Tapi sisi negatifnya adalah, semua keudahan ini bikin kita jadi tidak terlatih untuk mengatasi hal-hal yang sulit. Kita terbiasa dipermudah dalam mengerjakan sesuatu, dan ketika menghadapi kesulitan, kita jadi gampang menyerah. Kalo mau jadi remaja berkualitas, tentu saja kita tidak boleh gampang menyerah. Kita harus siap berusaha keras untuk meningkatkan kualitas kita.

4. Mengasihi sesama

Ini hal penting yang tidak boleh kita abaikan. Kalo kita pintar di pelajaran biologi, kita bisa manfaatkan kelebihan tersebut untuk ngajarin teman yang kesulitan di bidang biologi. Percuma banget kalo misalnya kita populer, tapi pilih-pilih teman. Kita cuma mau bergaul dengan anak-anak yang kita anggap keren. Akhirnya kita malah menyakiti orang lain.

Yuk, kita jadikan diri kita sebagai remaja yang lebih dari sekedar gaul!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun