Mohon tunggu...
Cindy Amelia Fitriani
Cindy Amelia Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menyukai seni dengan menonton pertunjukkan, mengunjungi museum, dan art exhibition

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kisah Epik Dalam Balutan Seni Sendratari Ramayana

12 Januari 2025   16:52 Diperbarui: 12 Januari 2025   16:52 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah memiliki tradisi seni yang unik, salah satunya seni pertunjukkaan. Seni pertunjukkan melibatkan ekspresi kreativ melalui gerakan, suara, dan penampilan. Seni pertunjukkan juga tidak hanya untuk sekadar hiburan, seni ini menjadi sarana untuk ritual, perayaan, atau sarana pendidikan untuk menyampaikan nilai-nilai moral budaya. Salah satu seni pertunjukkan yang masih dipertunjukkan sampai sekarang salah satunya adalah Sendratari Ramayana yang mempertunjukkan dengan latar pemandangan Candi Prambanan.

Sendratari Ramayanan adalah salah satu pertunjukkan seni budaya yang paling ikonik di Indonesia dan sampai sekarang masih ramai pengunjung. Dengan latar belakang megahnya Candi Prambanan di malam hari yang diterangi cahaya malam menciptakan suasana tenang, pertunjukkan ini menghidupkan sepenuhnya kisah Ramayana melalui tarian, alunan musik, ekspresi wajah, irama gamelan, dan tanpa dialog. Sendratari Ramayana juga biasa disebut Ramaya Ballet. Pertunjukkan ini dipertunjukkan setiap bulan purnama pada bulan Mei sampai Agustus atau pada saat musim kemarau. Terdapat dua opsi untuk menonton pertunjukkan ini yaitu indoor atau outdoor.

Pertunjukkan ini mengadaptasi kisah Ramayana, kisah yang tidak asing di kalangan masyarakat. Kisah klasik epos Ramayana ini dari India yang telah menjadi bagian dari budaya Nusantara. Mengisahkan perjuangan Rama untuk menyelamatkan istrinya, Dewi Shinta. Diculik oleh Rahwana dari Alengka Diraja. Dalam perjalanannya, Rama dibantu oleh pasukan kera yang dipimpin oleh Hanoman, yang dikenal karena keberanian dan kesetiaannya.

Setelah perjalanan Panjang, cerita ini diakhiri dengan berhasilnya Rama mencapai Kerajaan Alengka dan memanahkan panah ke tubuh Rahwana. Tetapi, Rama merasa ragu akan kesucian milik Shinta. Untuk membuktikan kesuciannya, Shinta melakukan "Agni Pariksha" atau membakar diri. Shinta terselamatkan dari api tersebut dan berhasil membuktikan kesucian dirinya. Akhirnya, Rama dan Shinta bersatu kembali. Pertunjukkan ini diakhiri dengan tarian kemenangan dengan pengalaman yang emosional kepada penonton. Akhir cerita menutup pertunjukkan dengan makna budaya yang kuat

Pertunjukkan Sendratari Ramayana pertama kali digelar pada tahun 1961. Inisiatif ini berasal dari pemerintah Indonesia yang ingin memajukan sektor wisata. Menteri GPH Djatikoesoemo menggagas ide membuat seni pertunjukkan di depan Candi Prambanan yang terinspirasi oleh pertunjukkan Ballet Royale du Cambode yang menunjukkan peetunjukkan di depan kuil, yaitu Kuil Angkor Wat Kamboja.

Sendratari Ramayana diadakan setiap hari selasa, Kamis, dan Sabtu pada bulan Mei sampai Oktober untuk panggung terbuka, selain itu bulan Januari- April dan November -- Desember untuk panggung tertutup. Tiket yang dijual mulai dari harga Rp 75.000,- untuk pelajar sampai dengan harga Rp 450.000.- untuk kelas VIP.

Pertunjukkan ini menghidupkan tradisi dan budaya kepada dunia, tidak hanya sebagai hiburan tetapi mengajarkan nilai-nilai luhur yang relevan sepanjang masa. Menyaksikan pertunjukkan ini, adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun