Mohon tunggu...
Cindy CahyaningAstuti
Cindy CahyaningAstuti Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Swasembada Pangan dengan Penanaman Kangkung Hidroponik

15 Desember 2020   19:59 Diperbarui: 15 Desember 2020   20:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Penanaman Kangkung Hidroponik oleh TIM ABDIMAS UMSIDA | dokpri

Tim Abdimas yang terdiri dari dosen dan mahasiwa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang terdiri dari Cindy Cahyaning Astuti, M.Si, Intan Rohma Nurmalasari, M.P dan Fitria Nurhasanah M.Pd serta mahasiswa yaitu M. Wahyu Supratama dan Nur Azwar Annasiyah melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berjudul “Peningkatan Swasembada Pangan dengan Penanman Kangkung Hidroponik pada Masa Pandemi Covid 19”. 

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pelatihan penanaman kangkung hidroponik tersebut dilaksanakan dengan peserta adalah ibu-ibu kader PKK Desa Pilang. Pelatihan dilaksanakan pada 28 November 2020 di Balai Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Pilang yang sebagian besar karyawan pabrik dan pedangan di masa Pandemi COVID 19. Permasalahn yang dialami adalah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikarenakan terjadinya pandemi COVID 19.

Penurunan permintaan barang selama pandemic COVID 19 secara otomatis akan menurunkan tingkat produksi sehingga otomatis perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan. Beberapa perusahaan memilih untuk merumahkan karyawan atau melakukan penjadwalan masuk kerja sehingga karyawan tidak bekerja secara full dan mengakibatkan menurunnya pendapatan yang diperoleh. 

Kebijakan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tujuan agar rantai penyebaran virus corona dapat terputus juga berimbas pada masyarakat desa yang bekerja sebagai pedagang. Masyarakat mengeluhkan dagangan mereka sepi akan pembeli hingga tak sedikit yang memilih menutup sementara tempat berdagang mereka. Kebijakan New Normal diterapkan oleh pemerintah sejak awal Juni 2020 untuk menjaga produktifitas masyarakat namun tetap aman dari paparan COVID 19. 

Kebiasaan dan perilaku baru tersebut berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dengan menerapkan beberapa protocol Kesehatan yaitu dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Namun kebijakan New Normal tersebut tidak membuat kegiatan ekonomi kembali pulih seperti sebelum adanya pandemic COVID 19 karena tingkat daya beli masyarakat juga tergolong masih rendah. 

Di tengah keterbatasan kegiatan yang dapat dilakukan dalam masa pandemi COVID 19 ini solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah perlu adanya upaya meningkatkan swasembada pangan keluarga, salah satunya adalah dengan membangun kebun sayur keluarga sebagai kegiatan produktif untuk melawan dampak pandemi COVID 19.

Swasembada pangan keluarga dapat dilakukan dengan memanfaatkan tempat kosong di sekitar rumah. Banyak kreasi yang dapat dilakukan walaupun tetap berada di rumah saja. 

Pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian yang dapat diterapkan pada pemanfaatan lahan kosong antara lain adalah teknik tabulampot, aerophonik, dan juga teknologi hidroponik, namun teknologi  tepat guna yang paling tepat untuk diaplikasikan di lahan kosong sekitar rumah dan relatif mudah dalam pelaksanaannya adalah teknologi hidroponik. 

Teknologi pertanian hidroponik bisa menjadi pilihan untuk menyangga ketahanan pangan khususnya di lingkungan keluarga. Penanaman sayuran hidroponik dapat dikembangkan menjadi kebun sayur keluarga bahkan apabila dirawat dengan baik dapat menjadi pemberdayaan ekonomi keluarga. 

Menanam sayuran hidroponik sangat hemat tempat, sebagai contoh dapat memanfaatkan lahan sempit dipinggir gang atau teras rumah yang bisa digunakan sebagai instalasi hidroponik. Berikut adalah contoh lahan kosong di pekarangan rumah masyarakat Desa Pilang yang dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran hidroponik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun