Mohon tunggu...
Cindy PradythaDiputri
Cindy PradythaDiputri Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Gemar megabadikan kenangan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak Kayuh Sepedah

5 Desember 2022   08:56 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau sering kali pergi tiap pagi
pukul lima mengayuh sepedah dipapah usia,
mereknya sudah tak terbaca, juga tak jarang
di tengah jalan kau sengaja berhenti
membenarkan rante sepedah, menahan aspal jalan
karena remnya sulit dikendalikan.

Dengan rupa istri, kau terobos kabut yang menyulut
kulit-kulit penuh kerut,
dengan mengingat tiga anak jelang dewasa,
kau kayuh sepedah tanpa sandal maupun sepatu untuk berpacu
hanya satu yang kau ingat, sedikit menyayat namun rekat di benak;
"Pak, anak-anakmu ingin sarjana."

Kuningan, 5 Februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun