Mohon tunggu...
Cindy Yoana
Cindy Yoana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruni Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Hay teman-teman, saya Cindy Yoana merupakan salah satu taruni dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan. Saat ini saya sedang menjalani pendidikan dengan program studi Penyuluhan Perikanan di POlITEKNIK AUP. Hobi saya yaitu rebahan wkkw, ga becanda. Hobi saya yaitu bermain basket, selain itu saya juga hobi bermain game moba seperti mobile legends.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Garam Secara Tradisional

2 Juni 2022   09:21 Diperbarui: 2 Juni 2022   09:34 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garam merupakan segala sesuatu yang memberikan NaCL. Garam atau yang disebut juga natrium klorida mengandung mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam sel, juga membantu mendukung kesehatan saraf dan fungsi otot. Garam biasanya digunakan sebagai bumbu masak yang menghasilkan rasa asin atau sebagai penyedap rasa. 

Selain itu garam  memiliki banyak manfaat lain seperti memelihara fungsi organ tubuh, mencegah darah rendah,  memelihara keseimbanagn cairan tubuh dan masih banyak lagi.

Metode Pembuatan Garam Secara Tradisional

Pada umumnya proses pembuatan garam secara tradisional terbagi menjadi dua yaitu metode perebusan dan metode penguapan dengan sinar matahari. 

Metode perebusan biasanya akan menghasilkan garam yang lebih halus dibandingkan dengan metode penguapan dengan sinar matahari. Untuk pembuatan garam dengan metode penguapan, garam laut yang dihasilkan memiliki rasa yang lebih asin karena dipanen dari air yang menguap.

Selain itu garam memiliki  15 macam, disini kita akan membahas mengenai proses garam tradisional dengan metode perebusan. Salah satu contoh pembuatan garam tradisional terdapat di Kecamatan Sungai Limau, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Pembuatan garam diawali dengan pengambilan air laut yang ditampung menggunakan bak kemudian dicampur dengan garam yang sudah jadi, setelah itu air laut disaring dan diendapkan dulu kurang lebih selama 1 hari guna untuk menjernihkan dan menurunkan kotoran-kotoran yang tersisa dari air laut tersebut. 

Kemudian siapkan alat untuk perebusan air laut, perebusan sebaiknya menggunakan kayu bakar guna untuk menghemat pengeluaran dan api yang dihasilkan pun juga lebih besar. 

Selain itu kayu bakar yang digunakan biasanya juga akan mempengaruhi warna dan aroma garam. Setelah itu garam direbus hingga membentuk gumpalan garam halus, ambil dan saring garam yang dihasilkan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun