Perbanyak Cabang, Mixue Ice Cream & Tea Membuat Masyarakat Resah

Mixue Ice Cream & Tea merupakan waralaba internasional yang menawarkan minuman teh dan es krim segar dengan harga yang cukup terjangkau. Perusahaan ini menyediakan berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake, dan produk es krim. Eksistensi gerai Mixue ini sudah tidak diragukan lagi, dilihat dari ukuran porsi yang banyak dan harga yang terjangkau serta rasa yang tidak perlu diragukan lagi membuat popularitas merek es krim satu ini meningkat dan banyak di gandrungi dari berbagai kalangan. Mixue sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2020, dengan gerai pertamanya di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat.

Akhir-akhir ini media sosial sedang di gemparkan dengan banyaknya cabang baru dari merek es krim satu ini. Bagaimana tidak, persebarannnya pun dapat mencapai lebih dari satu gerai dalam setiap daerah. Selain karena harganya yang terjangkau, gerai es krim satu ini pun juga memiliki tempat yang nyaman untuk sekadar dijadikan tempat singgah atau nongkrong bersama teman-teman, oleh karena itu membuat pengunjung betah berlama-lama singgah di gerai Mixue Ice Cream & Tea ini.

Banyak dari warganet yang berkomentar maraknya cabang gerai baru Mixue Ice Cream & Tea ini terutama pada platform twtitter. Seperti perdebatan berapa banyak jumlah gerai Mixue di daerah mereka masing-masing, adanya ruko kosong yang sewaktu-waktu akan digunakan untuk cabang baru Mixue, maskot mixue yang dijuluki "malaikat pencatat ruko kosong", dan lain sebagainya. Beberapa faktor yang membuat merek es krim satu ini tiba-tiba menjadi melejit di antaranya adalah harga yang terjangkau, bahan baku yang premium, fasilitas gerai yang memadai, kualitas produk bagus, tumbuh cepat dengan kemitraan, mengandalkan area yang padat, aktif melakukan komunikasi brand, dan terus berinovasi.

Untuk target pasar dari Mixue Ice Cream & Tea ini sendiri sebenarnya tidak di patok usia, namun tingkat kadar gula yang tinggi dalam produknya mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk tidak mengonsumsi setiap hari atau terlalu sering guna tetap menjaga kesehatan. Dikarenakan Mixue termasuk ke dalam minuman kekinian dan tergolong budaya populer sehingga banyak dari kalangan muda yang berbondong-bondong untuk pergi ke gerai Mixue Ice Cream & Tea selepas berkegiatan untuk sekedar singgah atau sekedar mencoba berbagai varian menu yang sangat variatif tersebut.

Mereka beranggapan, rasanya tidak afdal atau tidak lengkap jika tidak turut mencicipi minuman kekinian satu ini dikala banyak dari masyarakat yang sudah mencoba. Hal ini yang disebut budaya popular atau juga bisa disebut Fear of Missing Out (FOMO) yaitu ketakutan kehilangan momen. Mereka cenderung takut ketinggalan apa saja yang sedang viral saat ini. 

Hal inilah yang membuat gerai Mixue menjadi marak cabangnya dimana-mana, karena melihat beberapa gerai sebelumnya penuh antusias masyarakat dan pengunjung sangat ramai sehingga mitra kerja Mixue semakin banyak di berbagai daerah bahkan mencapai lebih dari satu gerai di setiap daerahnya.