Mohon tunggu...
Cindy Lai
Cindy Lai Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

seorang perempuan yang senang membaca, menulis, mendengarkan musik, memasak, dan travelling. sedang ingin belajar membatik.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kesalahan Komputerisasi, Pelanggan yang Kena Getahnya!

31 Maret 2011   05:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pelayanan perbankan di Indonesia selalu menonjolkan fasilitas e-banking, auto debet, mobile banking, dll. Katanya sih supaya kita dapat dengan mudah menjalankan aktivitas tanpa perlu repot-repot mengantri di bank, apalagi jaman sudah serba canggih gini, menggunakan alat elektronik yang ada di tangan jauh lebih mudah. Tetapi, pada kenyataannya ternyata sistem komputerisasi bank-bak itu di dalamnya kadang belum berjalan sempurna yang berimbas kerugian pada pelanggan. Ini adalah salah satu cerita saya sebagai pengguna pelayanan perbankan salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia.

Untuk keperluan membayar tagihan kartu kredit saya selalu mengandalkan fasilitas autodebet yang ditawarkan oleh bank penerbit kartu kredit yang saya pakai. Tiap bulan saya hanya perlu membayar sisa tagihan dari minimum payment yang telah dibayarkan oleh fasilitas autodebet. Tapi, sungguh sial benar saya ini! Bulan lalu, karena autodebetnya error dan jaringannya down, ternyata minimum payment saya tidak terbayar. Saya yang tidak tahu-menahu soal tersebut, merasa semua tagihan sudah terbayar full. Bulan ini, dalam tagihan saya keluar "interest" atau bunga dari sisa tagihan bulan lalu. Karena penasaran, saya bertanya ke service center mereka. Jawabannya jauh dari memuaskan, intinya saya tetap harus membayar bunga tersebut, walaupun kesalahannya karena komputer mereka tidak mendebet rekening saya. Memang sih, bunganya tidak seberapa, cuma Rp 24,000-an. Tapi, saya lagi mikir. Kalau hari itu semua yang harusnya ter-auto debet tidak menyadari, berarti ada berapa orang yang harus membayar bunga yang terjadi bukan dari kesalahannya sendiri? Kalau seratus orang saja, berarti bank itu sudah dapat Rp 2,400,000 secara cuma-cuma karena kesalahan yang dilakukan oleh pihak mereka, yaitu jaringan komputerisasinya yang error. Itupun kalau minimum payment-nya sama, ada juga kan yang lebih besar!

Kapan waktu pernah juga, fasilitas autodebet terlambat mendebet tagihan saya, sedangkan saya sudah membayar full. Sampai-sampai uang yang telah didebet oleh fasilitas autodebet bisa membayari tagihan bulan berikutnya. Berarti bulan itu kan saya bayar double jadinya. Padahal uang itu kan bisa saya putar, digunakan untuk keperluan lain terlebih dahulu, tapi ini akhirnya malah tertahan di kartu kredit.

Dengan cerita saya ini, saya hanya ingin mengingatkan kepada teman-teman yang selalu mengandalkan fasilitas perbankan Indonesia yang katanya udah serba canggih ini, sampai-sampai kita tidak perlu ke bank atau ATM. Kadang error bisa terjadi karena sistem mereka, kalau kita sendiri tidak terlalu sadar atau kita terlalu mengandalkan mereka, bisa-bisa kejadiannya seperti saya nih. Dengan pengalaman-pengalaman saya ini, akhirnya saya menyimpulkan bahwa fasilitas-fasilitas itu memang baik adanya untuk membantu kita yang terkadang sibuk, tapi kadang juga kita harus hati-hati dan selalu memperhatikan keluar masuknya uang dari account kita, supaya kejadian seperti double transfer, tidak ter-debet, dll bisa terhindari. Kalau sudah seperti saya, mereka juga tidak punya solusi, karena itu semua terjadi secara komputerisasi, sekalipun kesalahannya terjadi karena komputer mereka juga, akhirnya cuma bisa gigit jari! Ingin memperkarakan, kok rasanya malah nambah-nambahin kerjaan dan malah nggak sebanding dengan pulsa telepon yang terpotong. Solusinya ya harus dari diri kita sendiri yang lebih berhati-hati dan selalu mengecek account kita. Walaupun merepotkan, tetapi lebih aman. Habis mau bagaimana lagi? Sistem perbankan di Indonesia tidak bisa diandalkan 100% sih!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun