Mohon tunggu...
cindelaras 29
cindelaras 29 Mohon Tunggu... -

Makhluk kurus kecil yang lahir pada 29 Mei 1983 itu menangis kedinginan. Oleh kedua Orang Tuanya, jabang bayi yang masih merah itu diberi nama Cindelaras. **Salam kenal untuk: Pilot, Co Pilot & Crew serta seluruh penumpang pesawat luar angkasa KOMPASIANA. Assalamualaikum WW**

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hoax & TKA Ilegal Asal Tiongkok

13 Januari 2017   12:49 Diperbarui: 13 Januari 2017   13:02 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Booming berita tentang TKA  (Tenaga Kerja Asing)  ilegal asal Tiongkok belum reda, fenomena  Hoax muncul dan dianggap sebagai "momok" serta disinyalir bisa menimbulkan bencana. Akibatnya, deklarasi anti hoax pun digelar di mana-mana. Bahkan Dewan Pers berjanji akan mendata dan menata kembali, Media yang dianggap tak memenuhi syarat serta ketentuan yang berlaku.

Padahal, istilah Hoax sudah ada sejak lama, bersanding beriringan , bertaut erat dengan munculnya internet. Oleh karena diyakini dapat menimbulkan bencana itulah maka, Mr. Hoax pun dicari, diburu dan diancam akan dijebloskan ke penjara.

Bermula dari "kemarahan" Jokowi ketika ditanya oleh para awak Media soal serbuan TKA asal China yang jumlahnya konon hingga jutaan orang. Padahal, menurut beliau, jumlah TKA asal China itu tak lebih dari puluhan ribu saja.

angelfire.com
angelfire.com
Maka, Mr. Hoax, manusia "semprul" tukang ngibul yang dianggap sebagai penebar issu ngawur itupun diperintahkan untuk dicari, diburu sampai dapat di manapun ia bersembunyi.

Begitulah. Hampir pasti, tak satupun yang tak setuju bila berita hoax harus dihindari. Namun demikian, agar menjadi adil dan berimbang, jangan hanya Mr. Hoax yang dicari dan atau dimusuhi. Pemasok, penyedia serta guide TKA ilegal asal Tiongkok itu juga harus diburu dan dicokok! Sebab sangatlah mustahil bila para TKA ilegal asal China yang tak paham bahasa lokal serta seluk beluk wilayah NKRI itu mampu merambah hingga ke pelosok desa. Mereka kedapatan sedang beraktifitas sebagai petani cabai, penambang emas ilegal, penjual aksesoris, PSK dst.

- Selamat berakhir pekan Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun