[caption id="attachment_205828" align="alignright" width="300" caption="Goes to Gallery Bagong Kussudiardja, photo by Cilik"] [/caption] Lukisan-lukisan itu sudah beberapa tahun tersimpan di gudang rumah salah satu puteri Bagong Kussudiardja, tak terawat. Hingga akhirnya di hari itu orang-orang berbicara tentang pelukis rakyat dan pelukis Indonesia, Sujoyono dan Hindra Gunawan, Doni Maulistya, cucu Pak Bagong yang duduk mendengarkan terusik akan sebuah lukisan kakeknya yang ia duga lahir di masa Sujoyono. Ia ingat betul tentang lukisan perjuangan itu, dulunya lukisan itu terpampang di kediaman kakeknya, Singosaren. Doni kemudian mencari lukisan itu di gudang rumah tantenya yang terletak di kompek Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, tetapi tidak didapatinya lukisan itu. Yang ia dapati malah pemandangan lukisan-lukisan sang kakek yang tak terurus. Lukisan-lukisan Bagong Kussudiardja berjumlah 400an, 40 diantaranya adalah koleksi lukisan beberapa seniman lain. Beberapa vigura yang dimakan rayap, lukisan-lukisan yang berbedak debu. [caption id="attachment_205831" align="alignright" width="300" caption="Conservation - photo by Doni"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H