Aku dan Indonesia Ku;
Antara Cinta, Benci, Sayang dan Muak, Bangga, Hina
Aku cinta Indonesia, karena aku lahir dalam pangkuannya
Aku sayang negeri Indonesia, karena hirupan segar udaranya telah menjadi bagian darahku
Aku bangga Indonesia, karena sajian isi bumi pertiwi telah menjadi dagingku
Dan di negeri ini aku beranak-pinak
Aku cinta Indonesia, namun benci kepada para penguasa “banci”
Penguasa yang hanya mementingkan kolega, partai, keluarga dan diri pribadi juga nafsu badani
Aku sayang Indonesia, namun aku muak dengan wajah-wajah buruk berbalut topeng dewa
Berwajah manis saat membutuhkan suara untuk bongkahan kue manis
Aku bangga Indonesia, namun merasa sangat hina saat para opportunis mengikis habis kekayaan negeri sehingga menyisakan tangis, karena mereka hampir menjual habis dan ibu pertiwipun menangis
Aku cinta meski benci, Aku sayang meski muak, Aku bangga meski hina
Namun diantara meski-meski itu semua, aku yakin pada wajah Indonesia ke depan masih ada asa untuk tetap cinta, sayang dan bangga pada ibu pertiwi … Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H