Mohon tunggu...
Aa Gun
Aa Gun Mohon Tunggu... profesional, Guru -

Lahir di pinggiran Jakarta, Ciledug Kota Tangerang yang semakin padat, sejak menikah tinggal di belahan utara Bekasi, Babelan. Pengajar sekolah swasta awalnya di sebuah SMA di Bekasi, sejak 2005 sampai sekarang menjadi pendidik di sebuah sekolah swasta di Jakarta Selatan. Senang menulis sejak aktif di sebuah organisasi pemuda masjid YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar Jakarta. Tw:@ciledugcity69 Fb: aagun.gunawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Supir Taksi yang Bahagia

15 Januari 2014   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Supir Taksi yang Bahagia

Kejadian luar biasa ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Saat itu saya dan keluarga kecil menghadiri resepsi pernikahan seorang rekan kerja dibilangan Cilandak Jakarta Selatan. Sepulang dari resepsi kami menunggu kendaraan umum yang dapat mengantarkan kami ke sebuah mall di bilangan kemang. Kami bermaksud mengajak bermain putri tercinta kami di mall tersebut.

Saya memberhentikan sebuah taksi berwarna putih, taksi Exxxxs. Selain bagi kami taksi tersebut bertarif terjangkau, putri kami memang sangat suka sekali dengan taksi itu. Saya memiliki dua kesan yang menurut saya luar biasa. Dan yang paling luar biasa yang terakhir ini, saat kami ingin bersantai di sebuah mall.

Kamipun memberhentikan taksi berwarna putih tersebut. Siang pak, sapa sang sopir yang terlihat sudah berkepala lima ini. Setelah kami menaiki kendaraan tersebut, sang supir dengan sopan bertanya kearah mana pak?

Kxxxxxxx Vxxxxx pak, jawabku.

Sopir itupun melajukan kendaraannya sambil menekan tombol argonya. Sampai pada jalan yang harus dilalui, ternyata sang sopir tetap berjalan lurus.

Pak, ko lewat sini, lebih dekatkan lewat jalan sana? Tanyaku memberi tahu.

Lho bapak mau ke Pxxxxxx Vxxxxkan?

Bukan pak, Kxxxxxxx Vxxxxx konfirmasiku. Kalau lewat sini jadi jauh dong, jelasku. Sang sopirpun menghentikan kendaraanya  sejenak.

Tapi, tidak apalah pak, mungkin tadi terjadi kesalah pahaman, ke Pxxxxxx Vxxxxkan juga tidak apa-apa, pintaku.

Tidak usah pak, biar kita ketempat tujuan asal bapak saja. Saya ulangi saja dari argonya dari nol lagi ya pak, jawab pak sopir itu sambil menjalankan kembali kendaraannya menuju putaran yang diijinkan, perempatan ragunan .

Lho tidak usah pak biarkan saja, pintaku.

Sahabat, disinilah terdapat kata-kata yang sangat luar biasa supernya yang terungkap dari mulut sang sopir, buat saya dan bisa menjadi pelajaran buat kita semua.

Biarkan saja pak, Ini kesalahan saya, biar sama-sama enak aja, ungkapnya. Lalu ia melanjutkan.  Saya ini mempunyai beberapa orang anak yang harus saya nafkahi dan saya tidak ingin memberi makan anak saya dari hasil yang bukan hak saya meskipun sedikit. Subhanallah, hati ini terenyuh mendengar kata-kata dari pak supir tadi.

Langsung saja pikiran ini membayangkan negeri ini. Andai para pejabat di negeri ini dapat memberi contoh kepada rakyatnya sikap hidup seperti ini, mungkin Indonesia akan berwajah lebih dari yang sekarang. Perjalanpun berlalu, obrolan penuh kehangatan kamipun berlangsung sepanjang jalan, hormat saya buat supir yang bijak itu, semoga Allah senantiasa melindungi dan menyelamatkan setiap langkah bapak sekeluarga dengan segenap kasih sayang-Nya. Dan semoga Allah melancarkan pintu rizki-mu dan mensukseskan generasi kedepanmu, pak, amiin YRA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun