Mohon tunggu...
CikRin
CikRin Mohon Tunggu... -

segala sesuatu akan indah pada waktunya, bila kita menabur pada waktunya...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bernama Rasionalisasi

10 Oktober 2011   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa seseorang melakukan Fraud (Kecurangan)? Ada 3 hal: Kesempatan, Keinginan, dan Rasionalisasi.

Apakah Rasionalisasi? Kita melakukan pembenaran diri karena orang lain pun melakukannya. Misal: ketika kita menggunakan fasiltas kantor, kita menganggapnya hal yang biasa saja karena kita mengetahui bahwa orang lain pun melakukan hal yang sama. Saya punya satu alasan lagi kenapa melakukan Fraud, alasan yang satu ini merupakan kelanjutan dari rasionalisasi, yaitu materialitas. Dalam bidang ekonomi seringkali mendengar istilah materialitas. Contoh dalam bidang audit: Ketika terjadi selisih angka sebesar 1 juta dari total 1 M, angka 1 juta akan terlihat kecil sehingga tidak material (tidak terlalu berpengaruh). Saya baru saja melakukan Rasionalisasi dan materialitas.

Saya merequest buku folio dari gudang kantor, seharusnya untuk keperluan kantor, tetapi akhirnya tadi saya bawa ke kampus dan saya gunakan sebagai buku catatan.

Rasionalisasi: Toh... banyak orang yang juga menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingannya sendiri bahkan lebih dari apa yang saya lakukan.

Materialitas: Berapa sih harga 1 buah buku folio bergaris? Tentunya tidak mahal bila dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.

Tapi hal seperti ini berbicara mengenai nurani. Nyamankah hati kita ketika melakukan hal tersebut? Jangan anggap sepele ”rasionalisasi dan materialitas” yang ”kecil” ini. Kalau dari yang ”kecil” saja sudah tidak ”setia” bagaimana dengan yang ”besar”?

Ketika saya menulis tulisan ini, terbesit dipikiran saya, ”Besok saya akan mengganti buku yang telah saya gunakan sebagai catatan”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun