Mohon tunggu...
Najmisana Najmisana
Najmisana Najmisana Mohon Tunggu... -

just me

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perkenalkan, Saya, A Swing Voter

17 Juni 2014   13:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan, saya, seorang swing voter

Kalo melihat dunia pers, dunia maya dan dunia-dunia semu lainnya saya rasa bukan nomor satu atau nomor dua. Bisa jadi nomor tiga, nomor empat dan nomor sekian-sekian yang merajai alias golput. Hehe. Bayangkan saja, setiap hari di media berita online, di media warga sekelas kompasiana, di media sosial dan di forum-forum lain isinya gini-gini aja. Politik yang tidak sehat, demokrasi keblabasan. Jatuhin sana, jatuhin sini. Lah kalo jatuhin sana jatuhin sini yang berdiri siapa coba? Bingung kan? Sama. Saya juga bingung.

Saya suka bingung sendiri dengan teman atau orang lain yang seneng sekali ngeshare berita ini berita itu. Hellooo, kenal saja tidak apalagi dekat. Kok anteng sekali nge-share informasi yang belum terbukti kebenarannya? Kalo salah informasi jatuh-jatuhnya fitnah. Kalo nggak ya jatuh-jatuhnya ghibah. Nah lo?

Masalahnya, mau tidak mau, suka tidak suka, toh salah satu dari beliau-beliau bakal jadi presiden kita bukan? Berhentilah menghina dan mempermalukan calon pemimpin kita. Toh kita yang menghina pun belum tentu lebih baik dari mereka kan? Kalo kata mister Kennedy tu : “Jangan tanyakan apa yang negara berikan untukmu, tapi tanyakan apa yang kau berikan untuk negaramu”. Nah, capres-capres kita -diluar wanprestasi yang digemborkan media- setidaknya sudah melakukan sesuatu yangbaik untuk negara. Yang satu pernah memimpin kota dan provinsi, yang satu lagi pernah membela negara. Kita? cuma bisa misuh-misuh alias koar-koar tidak jelas. Bikin + nge-share sotosop-sotosop nggak jelas dan nggak sopan.

Kalau masih saling menjatuhkan begini, saya tidak ragu lagi kalau saat pemerintahan hasil pemilu 2014 berjalan nanti, bakal tetap saling menjatuhkan. Bukannya saling bahu-membahu membangun negeri tercinta. Saran saya, siapapun pemenangnya nanti, jumawa lah menerimanya, awasi pemerintahannya, beri kritik kalau sekiranya salah, disertai saran tentunya. Sesekali puji kalau memang puas. Setidaknya bertererima kasih.

Pernah dengar quote ini? “Kita, adalah hakim paling masyhur untuk kesalahan-kesalahan orang lain. Tapi kita, bisa menjadi pengacara yang paling handal untuk kesalahan diri sendiri”. Apa artinya? Ya suka banget nyalahin orang tapi suka ngeles untuk intropeksi diri sendiri. Itulah kita, manusia. Termasuk saya. Hehe.

Catet. Tidak ada orang yang iblis banget. Pun tidak ada orang yang malaikat banget. Tiap-tiap orang pasti ada lah kekurangannya. Ada kekurangan pasti ada kelebihan bukan? Damai aja lah, woles aja kalo kata ABG sekarang.

Sekali lagi perkenalkan, saya, seorang swing voter. Dan saya, sampai sekarang, masih percaya bahwa politik memang kejam.

17 Juni 2014 06.40

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun