Mohon tunggu...
Tutik Khoirunisa
Tutik Khoirunisa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

sebagai pengajar dan pendidik saya selalu menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam semua mata kuliah yang saya ajar. Tidak berhenti di situ, saya juga membuat metode-metode sendiri untuk menambah pemahaman dan antusiasme mahasiswa terhadap mata kuliah yang saya berikan salah satu metode yang saya kembangkan adalah model pembelajaran berbasis flipbook. saya pun turut mengikuti perkembangan Iptek guna pemutakhiran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran saya memanfaatkan kemajuan teknologi dan pengetahuan secara maksimal di dalam maupun di luar kelas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menggelar Studium General dan Kolokium Bersama UNWAHAS Semarang

13 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   17:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Dosen dan Peserta SG & Kolokium

Jakarta, 10 Oktober 2023

Magister PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sukses menggelar Studium General dan Kolokium dengan tema :Pendidikan dan Pesantren di Era Smart Society 5.0. Studium General dan Kolokium ini merupakan kerjasama Magister PAI dengan Pascasarjana UNWAHAS Semarang. Acara yang berlangsung di Teater Profesor Mahmud Yunus ini dihadiri 182 dosen dan mahasiswa UNWAHAS dan 30 dosen dan mahasiswa MPAI dengan narasumber Prof. Dr. Sururin, M.Ag, Guru Besar FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prof. Dr. Mahmutarom.  HR.,SH.,MH., Guru Besar UNWAHAS Semarang.

Dr. Erba Rozalina Yuliyanti, M.Ag., Kaprodi MPAI dalam kata sambutannya menyatakan bahwa kegiatan Studium General dan Kolokium ini merupakan implementasi dari kerjasama antara kedua Universitas yang memfokuskan kajian pendidikan di pesantren dalam menyongsong era smart society. Pondok pesantren perlu turut berpartisipasi dalam proses transformasi digital tanpa harus melepaskan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran. Kondisi ini menjadi perhatian dunia akademik mengkaji, memberi solusi agar pesantren dapat berkontribusi tanpa meninggalkan tradisi luhur pesantren itu sendiri. Di akhir sambutan Kaprodi MPAI menyampaikan terimakasih kepada pimpinan fakultas, dosen, tendik dan mahasiswa MPAI yang telah bekerja keras agar kegiatan ini terlaksana dengan baik.

Dok: Penandatangan Kerjasama
Dok: Penandatangan Kerjasama

Dok:Penandatangan Kerjasama
Dok:Penandatangan Kerjasama

Direktur Pascasarjana mengucapkan terima kasih atas sambutan segenap pimpinan, dosen dan mahasiswa Prodi MPAI. Prof. Dr. Mahmutarom, HR.,SH.,MH., melalui forum kerjasama ini di harapkan akan muncul gagasan, ide dan kegiatan-kegiatan akademik sehingga mahasiswa mendapat pengalaman yang berharga selama mereka melaksanakan perkuliahan. Beliau juga berharap ada kunjungan balasan dari Civitas Akademik ke UNWAHAS Semarang karena saat ini mereka sudah membangun asrama dan dapat dimanfatkan.

Dr. Yudi Munadi. M. Ag, Plh Wadek 2 menyambut hangat kedatangan 182 civitas akademika Pascasarjana UNWAHAS dan mengapresiasi kerja sama antara Prodi MPAI dan Pascasarjana UNWAHAS dan berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana dan dikembangkan dalam berbagai kegiatan kolaborasi lainnya. Bacaan Basmallah diakhir sambutan menjadi penanda dibukanya acara dengan resmi oleh Plh.Wadek 2. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan penanda tanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Prodi MPAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prodi Doktoral PAI FITK Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Pascasarjana UNWAHAS Semarang. PKS ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara kedua perguruan tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Para narasumber dalam acara menyampaikan materi-materi yang terkait dengan tema yang telah ditetapkan panitia. Prof.Dr.Sururin, M.Ag., menyatakan bahwa pesantren memiliki 3 tujuan yakni: 1). Membentuk individu yang unggul di berbagai bidang yang memahami dan mengamalkan nilai ajaran agamanya dan atau menjadi ahli ilmu agama yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, tolong menolong, seimbang dan moderat. 2). Membentuk pemahaman agama dan keberagamaan yang moderat dan cinta tanah air serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama dan, 3). Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berdaya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan warga negara dan kesejahteraan sosial masyarakat. Dengan demikian, maka era society 5.0 akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat,dalam hal ini pesantren. 

Dok: Narasumber
Dok: Narasumber

Prof.Dr.Mahmutarom, HR.,SH.,MH., menyampaikan terdapat perubahan paradigma dalam tubuh pesantren. Pesantren berusaha mengubah masa depannya, tidak hanya mampu memproduksi kyai, dai, ahli hadis dan pembaca kitab kuning, namun juga dengan perantara jalur pendidikan, mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berpengetahuan luas, menguasai segala bidang sebagai motivator, inovator dan dinamisator masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun