Mohon tunggu...
CIKA NADA INGSUKMA
CIKA NADA INGSUKMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Perpisahan dalam Lagu "Hati-Hati di Jalan" Karya Tulus

25 November 2023   20:26 Diperbarui: 25 November 2023   20:32 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Musik merupakan seni yang telah lama menjadi bagian hidup manusia. Pemahaman terhadap musik dimulai sejak masa kecil, bahkan sejak bayi, ketika kita sering didendangkan lagu-lagu lembut oleh ibu sebelum tidur. Saat memasuki fase anak-anak, musik dengan lirik yang sederhana, ringan, dan mendidik mulai menjadi pengalaman mendengar yang umum. Seiring dengan pertumbuhan, perubahan musik terjadi, khususnya dalam dinamika lagu yang mengangkat kisah kehidupan dan percintaan sebagai favorit.

Lagu bukan hanya sebagai bentuk ekspresi pribadi, melainkan juga sebagai cara untuk diapresiasi oleh orang lain. Bagi musisi, musik adalah medium untuk menjelaskan, menghibur, dan berbagi pengalaman dengan audiens. Lirik lagu menjadi alat penting dalam menyampaikan pesan, mirip dengan peran puisi. Lirik lagu memiliki potensi sebagai gambaran realitas sosial yang signifikan, memungkinkan manusia untuk merenungkan keberadaan dan hubungan sosial mereka.

Salah satu musisi yang menciptakan lagu dengan tema perpisahan adalah Tulus, seorang penyanyi Indonesia. Melalui lagu berjudul "Hati-Hati di Jalan," Tulus berusaha menyampaikan bahwa perpisahan tidak selalu identik dengan hal negatif. Sebaliknya, ia menekankan bahwa perpisahan adalah bagian alamiah dari kehidupan manusia.

Proses pemberian makna pada tanda melibatkan dua elemen menurut Saussure, yakni penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda merupakan elemen fisik dari tanda, seperti kata, gambar, atau suara. Di sisi lain, petanda menunjukkan konsep mutlak yang terkait dengan tanda fisik tersebut. Dalam menganalisis makna perpisahan dalam lirik lagu "Hati-hati di Jalan" karya Tulus dengan menggunakan teori semiotika Saussure, esai ini berfokus pada lirik lagu sebagai penanda (signifier), sementara petandanya adalah hasil dari pemaknaan lirik tersebut. Dengan pendekatan semiotika, esai ini bertujuan untuk memahami makna perpisahan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

Bait 1

Aspek Penanda

Aspek Petanda

Perjalanan membawamu
Bertemu denganku, ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga s'perti yang kaucari

Dalam lirik tergambar sebuah perjalanan emosional dan pencarian makna dalam hubungan. Pertemuan dengan seseorang dianggap sebagai hasil dari pencarian keselarasan dan kesamaan, menciptakan naratif hubungan yang bermakna dan mendalam, mengajak pendengar merenung tentang arti sejati dari pertemuan dan perjalanan dalam hidup.

Perjalanan hidup yang terjadi bisa membuat seseorang bertemu dengan pujaan hatinya. Seringkali saat pandangan pertama, kita merasa menemukan cita pandangan pertama dengan seseorang yang kita suka dengan asumsi bahwa kita adalah orang yang selana ini dicari.

Saat kita berjumpa dengan seseorang untuk pertama kalinya, seringkali terasa seolah kita menemukan keselarasan yang langka dalam pandangan pertama, seperti menemukan bagian yang hilang dari teka-teki kehidupan kita. Perasaan ini dapat membawa kita pada asumsi manis bahwa kita adalah jawaban dari pencarian panjang mereka, dan sebaliknya. Dalam momen magis tersebut, hati kita cenderung berbicara dengan bahasa yang sulit dijelaskan oleh kata-kata biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun