Mohon tunggu...
Cika Maya Lestari
Cika Maya Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Ekonomi

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Perekonomian Masyarakat Petani Kabupaten Grobongan di Masa Pandemi

21 Januari 2021   14:20 Diperbarui: 21 Januari 2021   17:13 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sulitnya kondisi perekonomian terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kabupaten Grobogan disaat pandemic covid-19 ini. Masalah perekonomian sangat sulit untuk ditangani pemerintah di Kabupaten Grobogan. Terutama keadaan ekonomi rakyat, khususnya yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraannya. 

Perekonomian masyarakat Grobogan hanya tergantung dalam pertanian. Karena masyarakat Kabupaten Grobogan sebagian besar mata pencahariannya dibidang pertanian. Dengan demikian penanganan terhadap sarana penunjangnya perlu segera dilaksanakan.

Pada saat pandemi ini banyak sekali bahan pertanian yang dijual dengan harga tinggi. Misalnya pupuk urea saja dijual dengan harga 300 ribu/ karung. Seperti yang dilihat di masyarakat Grobogan, mereka mengeluhkan harga pupuk tersebut. Sedangkan dimasa panen petani tidak bisa menjual hasil taninya dengan harga tinggi. 

Setelah diselidiki akibat melunjaknya harga pupuk yaitu karena Pandemi Covid-19. Secara logika, apa hubungannya bahan pertanian sama covid? Apa yang mengakibatkan harga pupuk dan kebutuhan petani yang lainnya mahal? Padahal hasil panennya jika dijual tidak semahal kebutuhan sebelum menanam. Ketidakadilan tersebutlah yang menjadi salah satu pertanyaan masyarakat Grobogan sampai saat ini.

Masyarakat Grobogan sendiri tidak hanya dihadapkan oleh masalah perekonomian yang semakin menurun. Masalah lain yang perlu mendapatkan penanganan adalah masalah komunikasi dan transportasi. Disaat seperti ini transportasipun tidak bisa berjalan dengan lancar. Karena PSBB yang telah di berlakukan. 

Tidak lancarnya arus ekonomi akibat tidak adanya jaringan transportasi sangat dirasakan oleh masyarakat Grobogan, tidak saja yang tinggal di desa-desa melainkan juga yang tinggal di kota. Pada masa panen penduduk desa tidak dapat membawa hasil buminya ke pasar dengan lancar, sehingga menjadi menumpuk di desa.

Adanya kondisi jaringan ekonomi yang alami masyarakat antara kota dan desa yang demikian inilah akhirnya melahirkan para tengkulak dan bakul. Tengkulak dan bakul hanya dengan modal yang dimilikinya saja. Ia berusaha memasuki jaringan ekonomi petani dengan jalan membeli hasil panen yang tertimbun dengan harga murah, dan nantinya akan menjual kebutuhan yang diperlukan petani. 

Di satu sisi memang kelihatan membantu petani dengan jalan memasarkan hasil bumi dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun di sisi lain juga menjerat ekonomi petani, dengan usahanya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar mungkin sehingga menyebabkan para petani menjadi semakin miskin dan sengsara (Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan, 1991 : 54).

Faktor utama permasalahan ini yakni, pada masa panen khususnya panen polowijo, masyarakat tidak dapat membawa hasil buminya kepasar dengan lancar, sehingga menjadi menumpuk di desa. kadang menumpuk sampai berminggu-minggu membuat hasil panennya membusuk sehingga harga jualpun juga menurun. Kalaupun mereka memaksakan diri membawanya ke kota, terpaksa dengan cara mengangkutnya disepeda motor dengan bronjong dan menempuh perjalanan yang  panjang. 

Permasalahan ekonomi tersebut dapat dikaitkan juga dalam masa pandemi, sebelum masa pandemi perekonomian sudah mengalami kekacauan. Ditambah lagi setelah adanya pandemi lebih meningkat penurunan perekonomian masyarakat Grobogan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun