Mohon tunggu...
Cika Dwi Paramitha
Cika Dwi Paramitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Nama saya Chika, Saya menyukai sastra, khususnya Puisi dan saya juga menyukai Sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Lakukan Promosi Wisata Sejarah Situs Makom Syekh Bayanillah melalui Media Online dan Media Cetak

15 Agustus 2022   23:09 Diperbarui: 15 Agustus 2022   23:11 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Makom Syekh Bayanillah. (dokpri)

Cirebon, 6 Agustus 2022- Situs Makom Syekh Baynillah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Situs ini memiliki berbagai macam keunikan, mulai dari tokoh Syekh Bayanillah sendiri yang merupakan seorang ulama yang berjasa pada penyebaran Islam di Cirebon hingga kehadiran bedug misterius yang diyakini datang sendiri ke Desa Sampiran.

Kompleks makom Syekh Bayanillah ini tidak seperti kompleks pemakaman pada umumnya. Didalam kompleks makam tidak hanya terdapat Makom Syekh Bayanillah saja, tetapi terdapat juga makam para Raden dan para Elang. Didalam kompleksnya sendiri terdapat sebuah sumur yang dalamnya kurang lebih sekitar dua meter dan hanya terisi pada waktu-waktu tertentu saja. Bahkan menurut Main (50), sumur tersebut hanya terisi dua kali dalam satu tahun dan airnya hanya bertahan 2-3 hari sebelum kemudian surut lagi. Ia juga memaparkan bahwa tidak ada waktu pasti untuk memprediksi kapan air disumur itu akan terisi.

Selain sumur, di bagian depan kompleks makom juga terdapat masjid yang diyakini telah berdiri sejak awal kedatangan Syekh Bayanillah ke Desa tersebut. Masjid ini telah mengalami pelebaran dan renovasi di bagian belakangnya, sedangkan untuk bangunan depannya masih merupakan bangunan asli.

Tak ketinggalan juga Bedug misterius yang diyakini datang dengan sendirinya ke Desa Sampiran. Bedug tersebut dapat ditemui di teras belakang Masjid. Bedug ini juga mengilhami penamaan Desa Sampiran dan menjadi ciri khas Desa Sampiran itu sendiri.

Melihat potensi yang tinggi dari situs tersebut, namun promosi yang dilakukan masih teramat sedikit oleh karenanya, Cika (21) Mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyusun sebuah program guna meningkatkan kunjungan ke Situs Makom Syekh Bayanillah tersebut. Promosi yang dilakukan adalah dengan mengunggah artikel mengenai keunikan Situs Syekh Bayanillah di platfom media online seperti Kompasiana.com. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui media cetak, dengan mencetak beberapa brosur dan dibagikan kepada masyarakat.

Dengan adanya kegiatan promosi melalui dua media ini diharapkan dapat menambah minat kunjung masyarakat ke Situs Makom Syekh Bayanillah ini. Selain bertujuan untuk promosi, hal ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai sosok ulama yang berpengaruh besar pada perkembangan Islam di Cirebon.

Dokumentasi Pembagian Poster Promosi kepada Masyarakat
Dokumentasi Pembagian Poster Promosi kepada Masyarakat
Proses Pembuatan Poster(dokpri)
Proses Pembuatan Poster(dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun