"Menurutku iya, Bu."
"Kotor?"
"Ya tidak sih. Tapi menyakitkan, Bu."
"Ada ibu. Kamu cukup dengarkan kata ibu. Kamu jangan ingat-ingat kata-kata tidak baik yang telah kau dengar!"
Alarm berbunyi kencang. Adzan sudah berkumandang.
Sudah lama tak menginjakkan kaki di mesjid. Rasanya maghriban di mesjid mungkin akan membuatku jauh lebih tenang.
Memang kamu itu siapa?
Kamu itu siapa?
Kamu itu siapa?
Ya Allah, kenapa kata-kata ini memenuhi pikiranku.
Seandainya ibu tahu, mungkin Ibu akan sedih. Aku yang diperlakukan seperti ratu oleh ibu, tak akan senang ibu mendengar anaknya dibuat menangis.