Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Ibu Bohong

30 Agustus 2020   00:20 Diperbarui: 1 September 2020   18:33 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by pixabay.com

"Kamu kenapa lagi, Dru?"

"Bu, hari ini aku lelah. Rasanya jarum jam berjalan saja tidak aku sadari. Aku mau istirahat, Bu, tapi susah sekali hanya untuk meregangkan kaki dan punggungku."

"Begitu saja menangis. Cengeng ya anak Ibu."

"Bu, aku tidak cengeng. Aku memang lelah Bu. Aku sudah melakukan yang Ibu mau, menjadi yang terbaik dan selalu berbuat baik."

"Kamu belum melakukan yang terbaik jika kamu masih mengeluh."

Ibu mengambil segelas teh hangat yang sudah ibu campur dengan potongan jahe.

Kuperhatikan kelihaian ibu meramu minuman untukku, dalam waktu sekejap ibu sudah siapkan tiga jenis minuman anti sakit untukku. Segelas teh jahe, secangkir susu telur madu dan segelas air putih yang sudah ibu tambahkan daun mint.

"Bu, anak ibu dihina loh, Bu. Sakit hati aku, Bu."

"Dihina bagaimana sih, Dru. Masak anak sehebat kamu dihina orang."

"Aku dikata-katain, Bu."

"Kasar?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun