Aku hampir mati, nadiku sudah melambat
Tak ada hidup tak ada aura
Aku hampir saja menghilang, dunia sudah mengumpat
Tak ada doa tak ada harap
Entah Tuhan atau hati yang mengharap Tuhan, yang membuatmu menjelma menjadi malaikat tanpa nama
Entah kau tahu atau hati berharap kau tahu, hitam putihku telah berubah wujud menjadi pelangi yang terindah
Bertanya aku kepada Tuhan, bolehkah Kau perkecil dosaku saat aku biarkan rasaku padamu semakin memuncak?
Bertanya lagi aku kepada Tuhan, bolehkan aku selalu mencari, pelukis seulas senyum yang saat ini selalu kunanti?
Akal sehatku hilang, tapi apa pernah aku punya akal sehat?Â
Tak pernah aku mengerti dimana batasan seseorang memiliki akal sehat,Â
yang kutahu selama kejiwaanku tak mengantarkanku ke tempat orang sakit jiwa, aku deskripsikan bahwa aku memiliki akal sehat