Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Titik Nadir Seorang Pendosa

29 Agustus 2018   22:38 Diperbarui: 30 Agustus 2018   17:49 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpuruk...

Dalam titik nadirku sebagai seorang pendosa, aku sudah tak bisa bangkit, apakah perlahan akan mati?aku atau pratirasaku?

(devianart/rafaelll90)
(devianart/rafaelll90)
Ubahlah hatiku, ya Tuhan, setidaknya kembalikan darahku, kembalikan pecahan hati yang tersayat meninggalkan iman yang tergores.

Izinkan aku menjadi Salik dalam Suluk, dalam mencari dekapmu Tuhan, genggam aku dan berikan kembali cahaya kehidupan Mu.

Dalam titik nadir aku bersimpuh, bukan untuk menjadi pendosa lagi. Untuk menjadi manusia yang menghargai hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun