Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Upgrade Your Work Place", Mari Memanusiakan Manusia

26 Agustus 2018   00:16 Diperbarui: 26 Agustus 2018   03:40 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wowwww, sebagai seorang trainer kacangan, saya tersinggung, buat apa saya dan team mengubah mindset teman-teman menjadi lebih baik, meminimalisir tingkat keraguan mereka terhadap kelangsungan hidup mereka, meyakinkan mereka bahwa mereka sudah tepat berada disini, meyakinkan bahwa jalan Tuhan membawa mereka kesini yang berarti sudah merupahan pilihan terbaik, dan lain sebagainya. Rasa-rasanya saya tidak akan berhenti bicara sebelum semua mata audience ini berbinar, menganggukan kepala, mengangkat tangannya dan bertanya banyak hal.

Bila seperti ini, artinya saya sedang menyebarkan suatu kebohongan yang pada akhirnya akan membentuk ketidakpercayaan karyawan terhadap work place mereka dan tentunya jangan salahkan mereka apabila mereka tidak bekerja seperti yang seharusnya.

Anda adalah sebuah WORK PLACE? anda ingin semua pekerja anda bekerja seperti yang anda mau? Anda ingin mereka senantiasa tersenyum walaupun kerja serabutan? Bahkan anda mungkin ingin punya pekerja cerdas dengan bayaran minim? atau hal apalagi yang anda inginkan sebagai sebuah WORK PLACE atau seorang perwakilan dari WORK PLACE. 

Ada hal yang harus digaris bawahi disini, dan menurut saya sangatlah sederhana. Saya sempat melakukan survey disetiap in class training yang saya lakukan. Point penting mereka bekerja adalah GAJI, NYAMAN, DIHARGAI dan DIDENGAR.

Saya rasa empat hal itu tidak hanya dibutuhkan oleh pekerja level bawah, tapi anda yang berada di TOP LEVEL pasti membutuhkan hal yang sama. Inilah yang selalu menjadi penghalang terbentuknya Healthy Work Place, TOP LEVEL lupa pernah dibawah, TOP LEVEL lupa bahwa teamnya adalah manusia juga, TOP LEVEL lupa bahwa jentikan tangan mereka akan diabaikan saat saling menghargai sudah hilang, saat komunikasi secara vertikal menjadi sangat tidak wajar, saat instruksi hanyalah sebuah akting, saat semuanya tidak menjadikan mereka dan pekerjaannya lebih baik.

Percayalah, sebuah work place, company, perusahaan atau apalah panggilannya tidak akan pernah bangun bila karyawan ikut tidur.

Sebuah work place tidak akan maju bila karyawannya berkarat, kemampuan ga bertambah, pekerjaan bisa dilakukan dengan merem, kepuasan kerja hampir tak dikenal, salary naik tidak sebanding dengan pengeluaran untuk sebungkus rokok, banyak caci yang tak dikontrol, arogansi makin merajalela, tidak senang melihat teamnya senang, tidak senang melihat teamnya banyak tahunya, baanyakkkk kalo mau dijelasin satu-satu.

Intinya adalah Jangan pernah bermimpi menjadi leader bila anda saja tidak bisa me-leader.

Jangan pernah bermimpi menjadi perusahaan terbaik, bila karyawannya saja tidak diijinkan lebih baik.

Membekali kemampuan karyawan, inilah yang diharapkan.

Bagaimana cara karyawan mampu mengepakkan sayap, bagaimana cara karyawan memahami kekuranggannya sehingga dengan senang hati akan meningkatkan wawasan dan pengetahuannya?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun