pertanian dan hortikultura di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Namun perkebunan kelapa sawit mempunyai dampak yang signifikan terhadap penggunaan lahan. Pada artikel ini, akan menjelaskan alasan utama di balik perubahan struktur lahan akibat kelapa sawit.
Kelapa sawit telah menjadi produk yang sangat penting dalam sektorDampak yang terjadi akibat dari pertanian sawit antara lain :
1. Pembukaan lahan dan penyusutan hutan
Salah satu dampak utama budidaya kelapa sawit adalah pembukaan lahan, yang seringkali melibatkan penebangan hutan. Deforestasi secara besar-besaran dapat menghancurkan vegetasi dan lapisan organik tanah yang telah ada selama berabad-abad. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur tanah, dari tanah yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara menjadi tanah yang berat dan tidak subur.
2. Menambang dan menebang pada saat yang bersamaan
Praktik yang umum dilakukan di perkebunan kelapa sawit adalah menggali lubang atau kanal untuk mengendalikan air. Penggalian dapat menyebabkan perubahan struktur tanah karena lapisan tanah yang lebih dalam tersingkap, sehingga mengangkat tanah yang lebih rendah ke permukaan. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan air dan perubahan tingkat air tanah yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas tanah.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida
Menanam benih kelapa sawit sering kali memerlukan penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat membuat tanah menjadi asam dan mengubah pH tanah, sehingga berdampak negatif terhadap mikroorganisme tanah yang penting bagi keseimbangan ekosistem tanah. Pestisida juga dapat merusak bahan organik di dalam tanah sehingga membantu menguraikan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah.
4. Gempa bumi
Pohon kelapa sawit yang ditanam secara monokultur (satu pohon dalam areal luas) seringkali mempunyai perakaran yang dangkal dan lemah. Akibatnya, tanaman tersebut tidak dapat melindungi tanah secara efektif dari erosi. Hujan deras dan badai di daerah tropis seringkali menyebabkan erosi tanah, menghilangkan kesuburan tanah dan menyebabkan perubahan serius pada struktur tanah.
5. Persaingan dengan tanaman gulma
Monokultur kelapa sawit bersaing dengan rumput dan tanaman yang aslinya ada di hutan. Persaingan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati. Budidaya kelapa sawit, sebagai salah satu produk ekonomi terpenting di banyak negara, juga mempunyai dampak besar terhadap bentang alam dan lingkungan. Upaya konservasi lahan yang wajar, perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan, dan penggunaan praktik pertanian ramah lingkungan merupakan langkah penting untuk mengurangi dampak negatif perkebunan kelapa sawit terhadap lahan dan lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H