Di malam sepi, di kala sendiri
Mie instan datang menyelamatkan hati
Bumbu sederhana, dalam piring berisi
Menghangatkan jiwa yang sunyi, tanpa tendensi
Uap mengepul, harum mewangi
Mengingatkan masa kecil yang tak pernah pergi
Di antara tawa dan cerita
Mie instan jadi saksi setia
Tak peduli waktu, tak peduli hari
Di tengah kesibukan, dia hadir menanti
Semangkuk kelezatan, penuh kenangan
Mie instan, teman di segala keadaan
Hidup mungkin tak selalu sempurna
Namun dalam kehangatan kuah, ada pelipur lara
Setiap suapan, menghapus letih
Mengajarkan sederhana adalah anugerah tertinggi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!