Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance

Whatever your problem smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Candu

7 Maret 2024   16:43 Diperbarui: 7 Maret 2024   16:46 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam kelam, candu merayap lembut
Mengikat jiwa dalam belenggu senyap
Seperti racun yang mengalir dalam darah
Memikat hati, menawan jiwa yang rapuh

Pada awalnya, indahnya menggiurkan
Seperti embun pagi mempesona hati
Namun perlahan, candu menjadi belenggu
Mengikat diri dalam duka yang tersembunyi

Pergi ke hulu, mencari ruang bebas
Namun candu tetap mengikat erat
Seperti layar yang terbawa angin
Terjerat dalam lautan yang dalam

Biarlah bijaksana, jangan terjerat candu
Mengalir dalam diri, merusak kebersamaan
Bersama-sama, kita hadapi candu
Menyingkirkan bayang-bayang yang mengancam

Tetaplah berdiri teguh, tulus dan kuat
Jauhkan diri dari jeratan candu yang menghanyutkan
Pada akhirnya, kebebasan akan kita gapai
Meninggalkan belenggu candu yang menyiksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun