Di sebuah kota kecil di Indonesia, hiduplah seorang gadis kecil bernama Sari. Sari adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Meski hidup dalam keterbatasan, Sari selalu ceria dan penuh semangat.
Â
Sari memiliki hobi unik, yaitu bermain biola. Biola tua yang ia mainkan adalah warisan dari almarhum ayahnya. Setiap hari, setelah pulang sekolah, Sari selalu bermain biola di taman kota. Melodi indah yang ia mainkan selalu berhasil menarik perhatian orang-orang yang lewat.
Â
Suatu hari, seorang produser musik terkenal yang sedang berlibur di kota itu terpesona mendengar Sari bermain biola. Ia terkesan dengan bakat dan semangat Sari. Produser itu kemudian menawarkan Sari kesempatan untuk belajar musik di konservatorium terkenal.
Â
Sari sangat senang mendengar tawaran itu. Namun, ia merasa ragu karena khawatir meninggalkan neneknya sendirian. Setelah berpikir panjang, dengan berat hati Sari memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Ia berjanji pada neneknya bahwa ia akan pulang setelah berhasil dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk mereka.
Â
Tahun-tahun berlalu, Sari berhasil menjadi seorang pemain biola terkenal. Ia selalu merindukan kampung halamannya dan neneknya. Ketika ia akhirnya pulang, ia menemukan bahwa taman tempat ia biasa bermain biola telah berubah menjadi taman musik. Di tengah taman, ada patung seorang gadis kecil yang sedang bermain biola. Itu adalah patung Sari.
Â
Sari menangis bahagia melihat patung itu. Ia berterima kasih kepada semua orang di kota itu yang telah mendukungnya. Ia berjanji akan terus bermain biola dan membuat semua orang bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H