Senja di ujung hari, merah muda dan emas,
Menghiasi langit, cerita yang tak pernah basi.
Menggema dalam diam, dalam rona yang khas,
Menyimpan janji, di balik awan yang tebal dan abu-abu.
Senja, oh senja, lukisan alam nan elok,
Menari di ufuk, bermain dengan cahaya dan bayang.
Membisikkan rindu, dalam setiap detik yang berlalu perlahan,
Mengajak kita merenung, tentang hari yang telah kita jalani.
Senja, oh senja, kau bawa pesan damai,
Dalam kerlipmu yang lembut, dalam senyummu yang hangat.
Kau ajarkan kita, bahwa setelah terik ada teduh,
Bahwa setelah lelah, ada waktu untuk beristirahat.
Senja, oh senja, kau adalah puisi,
Yang ditulis oleh alam, yang dibacakan oleh waktu.
Kau adalah simfoni, yang dinyanyikan oleh dunia,
Sebuah lagu perpisahan hari, dan selamat datang malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H