Mohon tunggu...
Travel Story

Keindahan Gunung Pulosari, Banten

6 April 2018   05:26 Diperbarui: 6 April 2018   05:57 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gunung Pulosari

Banten merupakan kota provinsi yang memiliki banyak wisata,,, orang mengenal banten dengan keindahan pantainya. Padahal di Banten tidak hanya tentang pantai dan pulau cantik. Banten juga punya dataran tinggi dengan gunung berapi yang menyimpan keindahan alami pegunungan. Untuk mendapatkannya Anda bisa pergi ke Pandeglang.

Di Kabupaten Pandeglang sendiri terdapat tiga gunung, di antaranya Gunung Karang dan Gunung Pulosari. Beberapa waktu silam, saya bersam rekan saya yaitu rekan organisasi pramuka  menyempatkan waktu untuk mendaki Gunung Pulosari dan mencoba melihat wisata curug dan kawah belerang yang cukup populer di sana

Gunung Pulosari memiliki ketinggian 1.346 meter, relatif pendek dan tidak terlalu ekstrim untuk mereka yang senang mendaki. Gunung aktif ini ramai didatangi masyarakat untuk berwisata sampai pelajar untuk kegiatan pramuka seperti saya.

Untuk naik ke sana, pendaki bisa datang ke Desa Cilentung dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik motor ataupun mobil. Di sana ada basecamp yang menyediakan parkiran kendaraan, papan kayu untuk istirahat, mushola, warung, dan kamar mandi.

Curug Putri adalah spot yang paling banyak didatangi wisatawan di Gunung Pulosari. Dengan ketinggian air hanya beberapa puluh meter, air terjun ini cukup aman untuk bermain air. Aliran sungai dari air terjun tersebut juga cukup indah dan sejuk untuk membasahi tubuh. 

Sayangnya, ada yang berbeda dari pemandangan sebelumnya di Curug Putri. Pagar besi kini dipasang di pinggir kolam air terjun terbesar. Meski tidak sempat mencari tahu tujuan dari pembuatan pagar tersebut, pengunjung saat itu masih bisa masuk untuk berenang di kolam air terjun.

Selanjutnya, pengunjung bisa melanjutkan pendakian ke kawah belerang. Sekira satu jam atau lebih (tergantung kecepatan mendaki), pengunjung bisa menemukan aliran sungai-sungai kecil dan lubang kawah yang mengeluarkan uang panas berbau belerang. Beberapa warung kembali bisa ditemui pengunjung di sana. 

Tenda-tenda pendaki juga kerap ditemui di sekitar kawah. Pengunjung biasa berfoto, merendam kaki, atau mencuci muka dengan air belerang yang dipercaya banyak masyarakat berkhasiat untuk kesehatan.

Asap belerang biasanya juga cukup tebal ketika musim hujan. Jika beruntung, asap kawah yang tidak terlalu tebal akan menghasilkan efek pemandangan yang luar biasa dengan latar hutan yang hijau di ketinggian dan bebatuan kawah yang kekuningan. 

Jika Anda berniat pergi ke puncak dari kawah, Anda bisa melanjutkan pendakian sekitar dua jam (kembali lagi tergantung kecepatan dan kondisi pendakian). Menurut pengalaman orang-orang, di puncak pendaki bisa melihat pemandangan laut Selat Sunda dan gunung-gunung lain di sekitar Gunung Pulosari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun