Mohon tunggu...
Cici Nurmalasari
Cici Nurmalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Geodesi

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tim I Undip 2021/2022 Lakukan Pembuatan Peta Desa Lengkap dengan Sarana dan Prasarana

10 Februari 2022   14:50 Diperbarui: 10 Februari 2022   16:28 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekalongan, (21/01/2022), mahasiswa KKN Undip membuat peta Desa Bojonglor, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. 

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Pembuatan peta desa di wilayah Desa Bojonglor ini sebagai wujud dari tujuan Program Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 tentang inovasi dan infrastruktur yang berkelanjutan serta nomor 11 tentang Sustainable Cities and Communities atau Kota dan Komunitas Berkelanjutan. 

Ilmu Geodesi dapat dimanfaatkan untuk pemetaan lokasi potensi wilayah sehingga menghasilkan visualisasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. 

Sasaran SDGs harus mencakup sinergi pedoman di setiap tingkatan, dimulai dari yang terendah yaitu desa/kelurahan, kemudian kecamatan, kabupaten/kota dan juga provinsi. 

Dengan adanya pemetaan wilayah ini diyakini dapat membantu pemerintah desa dalam pengelolaan desa sebelum nantinya akan mewujudkan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Dengan demikian akan terjadi sinergitas yang baik dalam mewujudkan tujuan SDGs.

 Untuk merancang kebijakan pembangunan desa, pemetaan wilayah merupakan salah satu aspek yang diperlukan. Namun, belum semua wilayah di Indonesia terpetakan dengan baik. 

Desa Bojonglor memiliki peta desa yang dibuat pada tahun 2013 oleh salah satu mahasiswa KKN Undip. Oleh karena itu, diperlukan suatu keterbaruan data yang ada dalam peta. 

Proses pembuatan peta diawali dengan survei lapangan terlebih dahulu dengan wawancara kepada Kepala Desa Bojonglor dan melakukan survei batas wilayah secara langsung guna digunakan pada saat tahap validasi lapangan. 

Pada peta desa tersebut berisi titik lokasi kantor balai desa Bojonglor, sarana ibadah meliputi mushola dan masjid di daerah setempat, persebaran UMKM yang terdiri dari toko sembako, pakaian, bengkel, dan sebagainya, persebaran koperasi yang terdiri dari KPRI Megar Bojong dan KSP Cendrawasih, serta terdapat persebaran sarana pendidikan meliputi SDN Bojonglor, Paud Melati Desa Bojonglor, TK Pertiwi Desa Bojonglor, dan MTs Sunan Kalijaga. 

Program SDGs bermaksud untuk membantu Pemerintah Desa dalam proses mengelola desa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi dalam proses pembangunan desa. 

Selain bagi desa, pemetaan wilayah ini memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu dapat mengetahui apa saja potensi yang dimiliki desa dan berpotensi untuk dapat dikembangkan sehingga masyarakat dapat ikut terlibat dalam program desa kedepannya.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun