Mohon tunggu...
Cici Nur Azizah
Cici Nur Azizah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Departement Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Social Political Science Traveling, cooking, Reading & Writing "Sebuah negara yang kuat adalah yang menjunjung tinggi nilai demokrasi dan kebebasan."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita pada Diary, karena "Kau Itu Aku"

19 November 2013   06:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau itu Aku

Hai diary ku!...

Kau tau apa yang ingin ku ceritakan pada mu?

Tentang puisi konyol yang tercipta untuk menceritakannya.

Tentang air mata yang tumpah karenanya.

Tentang sebuah rasa yang tak kunjung sirna.

Hai diary ku!...

Kau tau!. Awalnya aku ingin menceritakan tentang suasana baru

Yang begitu nyaman!.

Tentang kupu-kupu kertas yang menemani ku

Menyapa ku disetiap memandangnya

Tentang alunan instrument alam sekitaran menemani saat menjamah hobi

Bercerita pada mu, menulis sajak tentang apa saja yang aku fikirkan

Menjadi tuhan saat menciptakan rangkaian kata,

membaca cerita panjang yang penuh makna

Tentang rasa jenuh untuk memulai kembali menulis karya

untuk sebuah gelar sarjana

Sudah!, sudah!, sudah!.

Semuanya sirna hati ku tlah luluh lantak karnanya

Hai diary ku!...

Aku ingin tertawa!, hahahahaha

Dasar bodoh kau!...

Kau tau betapa sayangnya ia pada ia

Hingga ia biarkan hatinya terluka begitu saja

Rela mengusir segala rasa yang datang padanya

Hahaha… aku tertawa!  tertawa menikmati ceritanya

Hai diary ku!...

Kenapa tuhan tak membuangnya begitu saja,

membuat seolah-olah tak pernah ada

sungguh tak ingin menyiksa hati yang tak bersalah

tapi ia yang bersemayam disana

Hai diary ku!...

Ia mengadu pada mu

Hahaha, ia sudah merasakan luka?

Makanya dengarkan kata-kata ku, jangan plihara rasa itu!.

Bukankah barusan kau menangis karnanya

Jangankan kertas hati yang dirusak hati mu saja dikoyak

Hai diary ku!…

Katakan padanya jangan mengatai ku lagi

Kertas-kertas itu sudah ku koyak dan ku buang

Tak ada lagi cerita origami seperti yang ku tuliskan pada mu

Botol itu sudah aku pecahkan.

Hadiah yang selama ini ku simpan sudah ingin ku musnahkan

Hai diary ku!...

Kau yakin ia bisa melakukan?

Andai saja aku bisa marah, akan ku maki ia untuknya

Untuk ia yang tak pernah memperbaiki keadaan

Ia yang tak pernah meredam luka perasaan

aku benci dengan keadaan yang menyiksanya

Karena kau itu adalah aku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun