Bahkan saat dunia runtuh di hadapanku
Langkah kaki ini selalu tertuju pada satu nama
Suatu malam yang sunyi
Cahaya malam yang redup
Rintik hujan yang seakan segan untuk turun ke bumi
Sebuah kekacauan dalam batin
Ketidaksesuaian ekspektasi dan realita
Ketakutan ku dengan keputusan bodoh ku sendiri
Satu nama terbesit dalam relung pikirku
Angan untuk segera berlari padamu melebihi kencangnya angin malam itu
Hai , Teman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!