Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konvergensi Media di Era Industri 4.0

2 Oktober 2021   21:02 Diperbarui: 2 Oktober 2021   21:02 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konvergensi Media berasal dari kata konvergensi dan media. Kata Konvergensi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence yang merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik (Arismunandar, 2006: 1). Sedangkan Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman penerima pesan. Secara luas Jenkins (2006) mengatakan, bahwa konvergensi media menyatukan 3C yaitu Computing (proses memasukan data ke dalam komputer), Communication (proses komunikasi), dan Content (materi isi atau konten). Konsep konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins adalah sebuah proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya dari manusia itu sendiri, khususnya dalam bidang media komunikasi. Kemunculan fenomena konvergensi media membuat masyarakat bebas memilih informasi mana yang ingin diaksesnya dan bebas untuk bersikap apapun terhadap informasi tersebut, baik menerima, mengubah, menolak, mengarsipkannya, bahkan bersikap tidak peduli terhadap informasi tersebut.

Sedangkan konvergensi media, menurut Meikle & Young (2011), dapat dipahami dalam empat dimensi, yaitu : (1) teknologi, yaitu kombinasi komputasi, komunikasi dan konten seputar jaringan digital platform media; (2) industri, yaitu keterlibatan lembaga media di ruang digital media dan munculnya perusahaan berbasis digital seperti Google, Apple, Microsoft dan lain-lain sebagai penyedia konten media yang signifikan; Ketiga, sosial, yaitu munculnya media jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube, dan pertumbuhan konten yang dibuat pengguna; dan keempat, tekstual, yaitu menggunakan kembali dan menyampur atau menjadikan satu, media ke dalam apa yang disebut model Transmedia, di mana cerita dan konten media (misalnya, suara, gambar, teks tertulis ) dapat disebar di beberapa platform media

Sementara Burnett dan Marshall (2003) mengungkapkan konsep konvergensi media sebagai penggabungan industri media, telekomunikasi, dan komputer yang menjadi satu kesatuan dan fungsinya adalah sebagai media komunikasi dalam bentuk digital. Pusat konvergensi media terletak pada Internet, yang memungkinan untuk saling menyambung (linkage) dan berhubungan. Contoh bentuk konvergensi adalah industri televisi yang melakukan siaran di web atau televisi kabel yang menyiarkan program melalui jaringan Internet.

Era Industri 4.0 sendiri serasa menjadi patokan berkehidupan saat ini, ketika semua sektor baik dari sektor padat karya, pabrik pengolahan, kesehatan, bahkan hingga seni. Banyak dari kita yang mungkin sudah paham dan menjalankan atau berada di lingkup era ini namun ada pula yang belum memahami apa sebenarnya industri 4.0 ini.

Istilah Industry 4.0 pertama kali digemakan pada Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah ini digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya, dengan bantuan teknologi. Mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI. Secara singkat, Industry 4.0, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan.

Kaitannya Konvergensi media di era industri 4.0 ini ialah inovasi dan teknologi. Era sekarang manusia berusaha mengefisienkan segala sesuatunya, berinovasi untuk menciptakan satu gawai atau platform yang mana bisa menggabungkan antara Computing, Communication, Content. Smartphone saat ini misalnya, hanya dengan satu gawai tersebut kita mampu melakukan tugas tugas komputer seperti membuat file baik word, excel maupun sebagainya kemudian disimpan lalu bisa berkomunikasi dengan orang yang berjauhan dan bisa mengakses konten konten seperti yang ditampilkan ditelevisi maupun di radio. Orang tidak lagi perlu membawa bawa komputer, televisi dan telepon rumahnya hanya dengan smartphone semua bisa terintegrasi, istilahnya orang di era saat ini tidak membawa dompet pun tidak apa asalkan membawa smartphone nya. Smartphone nya bisa melakukan tugas yang bermacam macam, jika ingin makan tapi tidak bisa keluar rumah bisa langsung pesan secara online, ingin bepergian pun bisa sekali klik, bahkan jika kelupaan tidak membawa uang tunai pun bisa dibayar dengan e money di samrtphone.

Orang saat ini tidak lagi menunggu tukan koran depan rumah untuk membaca berita namun bisa diakses dengan mudah di smartphone. Itulah salah satu contoh fenomena konvergensi media di Era Industri 4.0 saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun