Mohon tunggu...
cicilukba
cicilukba Mohon Tunggu... Guru - karyawan

hobi nonton film dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buku kenangan, lebih dari sekedar foto

4 Desember 2024   03:58 Diperbarui: 4 Desember 2024   07:10 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:koleksi pribadi (portofolio penugasan bahasa Jepang)

Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat kemampuan berbahasa yang akan peserta didik kuasai, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik dan memberikan informasi kepada orang lain menggunakan bahasa yang dikuasainya setelah melewati empat proses menguasai empat kemampuan berbahasa tadi.

Bahasa jepang sebagai salah satu bahasa asing yang dipelajari memiliki kesulitan tersendiri dalam mempelajarinya, karena huruf yang berbeda dengan bahasa Indonesia, tata bahasa Jepang memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa Indonesia.  Peserta didik mengalami kesulitan Ketika diminta untuk membuat kalimat bahasa Jepang, karena masih menggunakan cara terjemahan sesuai dengan struktur bahasa Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi guru bahasa Jepang untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses menguasai empat kemampuan berbahasa yang telah disebutkan pada paragraf awal tadi.

Mengadaptasi dari konsep buku tahunan sekolah yang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun di sekolah dalam rangka proses penguasaan materi identitas diri pada pembelajaran bahasa Jepang menjadi salah satu media yang memudahkan peserta didik menguasai empat kemampuan berbahasa. Jika pada umumnya buku tahunan sekolah berisi tentang identitas peserta didik dalam bahasa Indonesia, untuk buku kenangan kali ini, identitas peserta didik disajikan dalam bahasa Jepang, mulai dari nama, asal sekolah, cita – cita, kegemaran, kemampuan dan tanggal ulang tahun.

Proses pembuatan buku kenangan kelas ini, melibatkan dan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa sebagai berikut.

1. Kemampuan menyimak, peserta didik menerima informasi mengenai identitas diri dengan anggota kelompok lainnya, kemudian mencatat informasi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, dalam proses ini peserta didik menyimak informasi 

2. Kemampuan berbicara, peserta didik melakukan pertukaran informasi melalui kegiatan wawancara dengan mengunakan bahasa Jepang untuk informasi yang diperlukan, pada proses ini peserta didik saling memberi dan bertanya tentang informasi identitas diri

3. Kemampuan membaca, peserta didik diminta untuk memindahkan informasi ke dalam lembar kenangan kelas dari tabel wawancara yang sudah dilakukan

4. Kemampuan menulis, peserta didik menulis hasil wawancara pada lembar buku kenangan menggunakan tulisan huruf katakana untuk menulis nama

Buku kenangan ini dipilih sebagai salah satu media pembelajaran bahasa Jepang adalah karena selain proses pembuatannya melibatkan empat kemampuan berbahasa juga meningkatkan kreatifitas peserta didik yang memberikan ornament tambahan berupa gambar, warna, stiker pada lembar kenangan masing masing, juga meningkatkan kemampuan kolaborasi peserta didik melalui kegiatan wawancara dan pemilihan backdrop buku kenangan kelas yang sama untuk setiap kelompok. Buku kenangan kelas yang semula hanya berisikan foto kenangan dalam pembelajaran bahasa Jepang, BUKU KENANGAN BUKAN SEKEDAR FOTO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun