Mohon tunggu...
Cicilia Arlita P.D.
Cicilia Arlita P.D. Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berlatih menulis dan mencoba terus mengeksplor mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minum Minuman Beralkohol dengan Etika

11 November 2020   02:08 Diperbarui: 11 November 2020   02:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap negara pastinya memiliki masing-masing budaya, salah satunya budaya minum minuman beralkohol di Korea Selatan, namun tidak sekedar minum minuman berakohol bersama, tetapi ada cara atau 'aturan' atau tata cara dalam melakukannya. Budaya minum minuman beralkohol ini disebut Hoesik, yang artinya seperti tujuannya yaitu memperkuat hubungan secara lebih dekat dan dalam antar rekan kerja (Safriyantini, 2020).  

Kenapa hanya rekan kerja? Hal tersebut karena, Hoesik ini biasa dilakukan oleh para rekan kerja atau klien yang membicarakan bisnis dengan minuman beralkohol menjadi temannya.  Aturan atau tata cara yang berlaku dalam berlangsungnya Hoesik ini, yaitu terdapat tata cara tersendiri dalam menuangkan serta meminum minuman beralkohol. Lalu 'penolakan' dianggap sangat tidak sopan atau kasar, dan yang terakhir adalah adanya aturan tempat duduk.

Budaya Hoesik ini bisa kita temui diberbagai film ataupun drama korea yang sudah sangat populer, khsusnya di Indonesia, salah satunya dalam drama korea yang berjudul "Itewon Class". Pada drama tersebut, tata cara Hoesik sangat terlihat, yang paling terlihat adalah bagaimana cara menuangkan dan meminum minuman beralkohol. Berbagai macam budaya yang dimiliki oleh negara-negara menjadi bentuk identitas negara tersebut, seperti budaya Hoesik ini. Identitas budaya sebenarnya adalah kebiasaan masyarakat yang dibagikan, dipelajari, diturunkan oleh generasi selanjutnya.

Identitas budaya memiliki berbagai macam, contohnya seperti identitas regional, identitas gender, identitas etnis, dan sebagainya.  Namun untuk saat ini kita akan melihat dari budaya Hoesik. Budaya Hoesik termasuk dalam identitas nasional karena tidak hanya dilakukan oleh satu daerah saja, namun secara keseluruhan masyarakat di Korea Selatan melakukannya. Tidak hanya itu, namun budaya ini juga sudah dikenali hingga manca negara dan memang diperlihatkan dalam karya-karya Korea Selatan, seperti dalam drama korea.

Sebenarnya identitas budaya ini juga bisa terpengaruh dengan adanya globalisasi yang terjadi, karena budaya juga bersifat berkembang dan bergerak. Globalisasi ini menjadi salah satu ancaman, yang didukung dengan adanya kemajuan teknologi yang dapat mengikis identitas budaya asli. Walau begitu, jika dilihat dalam budaya Hoesik yang ada di Korea Selatan ini, budaya tersebut tetap terjaga dengan baik dan diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Daftar Pustaka

Safriyantini, S. 2020. Mengenal hoesik, budaya minum ala korea selatan yang penuh etika. Dikutip dari https://gensindo.sindonews.com/berita/2436/1/mengenal-hoesik-budaya-minum-ala-korea-selatan-yang-penuh-etika?showpage=all

Samovar, Larry A. dkk. 2017. Comuunication between culture. Boston, Amerika Serikat: Cangage Learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun