Mohon tunggu...
Cicie Prilianti
Cicie Prilianti Mohon Tunggu... -

nama cicie, asal dari Sumedang pernah tinggal di Bandung,,^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat jalan, untukmu yang begitu rapuh...

12 Juni 2013   11:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pagi ini rintik hujan turun..
Kabut hitam menyelimuti pandanganku..
Apa gerangan yg terjadi?
Lalu aku
pun tau..
Rupanya dunia sedang berkabung..
Disini..ada hti yg hendak pergi dr bumi..
Ia rapuh dan kesepian..
Kulihat wajahnya begitu lusuh..
Cercahan hatinya berserakan
Sayapnya juga telah lebih dari sekedar patah..
Ia tak mampu lagi terbang ataupun sekedar hinggap dihati yg lain..
Nafasnya memang masih berhembus..
Namun jiwanya tlah lama tiada..
Tak kurasakan lagi aura kebahagian didekatnya..
Kesedihannya begitu menyayat..
Luka lama yg membekas dihatinya..
Kuharap Bisa menjadi armada yg mengantarnya menuju kesurga..

Tuhan..
Beri ia hidup lagi..
Dengan hati tanpa luka...
Pintaku dalam setiap doa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun