Cadangan air bersih pun menipis, air sumur bor juga sepertinya mulai berkurang karena kondisi air yang dihasilkan semakin gak bagus, makin berbau dan mudah menghitam. Bahkan, saya sempat mengalami kesulitan mencari air isi ulang.
Artinya, masalah saya semakin bertambah. Sudah harus menyisihkan uang untuk beli air bersih, sekarang meskipun saya punya uang, ternyata gak berguna juga kalau air bersih sulit dibeli.
Saya kemudian berpikir, bukan gimana caranya membeli air bersih tapi gimana caranya menyelamatkan air bersih ini. Kadang saya merasa putus asa, karena gak mungkin banget lah masalah air di Jakarta, ya katakan di Kelurahan tempat saya tinggal, bisa segera teratasi jika hanya satu rumah yang mulai sadar hemat air.Â
Secara luas, saya sedih meihat perilaku orang-orang di pusat perbelanjaan yang sering meninggalkan kran air dalam kondisi menyala, mencuci baju dan perabotan rumah tangga dengan air berlebihan, apalagi menggunakan air bersih untuk menyiram jalan tengah hari bolong. Pernah menemukan yang seperti ini?
Tapi terus terang, ini hanya menjadi kesedihan saya saja, saya gak bisa interupsi karena mungkin gak semua orang merasakan hal serupa.Â
Dulu saya pun begitu, masih seenaknya menggunakan air. Tahun ini saya putuskan mata rantai penggunan air berlebihan, paling ngga pensiun satu orang yang menyia-nyiakan air bersih di tahun 2019.
Belum lagi limbah dan sampah plastik yang sulit didaur ulang, sebagian terkubur didalam tanah, sisanya ada di sungai yang semakin memperburuk kondisi air bersih.Â
Jadi gak heran jika semakin bertambah usia bumi, justru malah semakin banyak masalah yang muncul sebab kita sendiri yang tidak bisa merawat bumi dan alam sekitar.
- Perbaiki pola mandi sehari dua kali dengan menggunakan shower yang mampu menghemat air hingga 65%. Jika tidak memungkinkan gunakan bak penampung atau ember.
Secara gak sadar, kita sering membiarkan kran westafle menyala saat menggosok gigi. Matikan kran saat tidak menggunakan air atau pakai gelas untuk berkumur.
Kumpulkan pakain kotor hingga mesin cuci penuh. Saya pribadi biasanya mencuci pakaian sebanyak dua kali seminggu. Gunakan detergent yang mudah larut air dan mudah dibilas sehingga bisa menghemat penggunaan air bersih.
Menggunakan air di baskom atau ember kecil untuk membilas piring dan alat dapur setelah menggunakan sabun. Biasanya saya bersihkan terlebih dahulu sisa makanan dan lemak yang menempel dengan sedikit air, lalu bersihkan dengan sabun dan bilas di baskom pertama, lalu bilas di baskom kedua untuk menghilangkan busa dan bau sabun yang masih tertinggal.Â- Air bekas bilasan bisa digunakan untuk membersihkan sisa makanan yang nyangkut di area atau tempat mencuci piring.
Memanfaatkan air tampungan untuk menyiram tanaman. Misalnya air tampungan wudlu, air tampungan mencuci beras, buah dan sayur.Bahkan air tampungan yang masih jernih seperti bekas wudlu dan tetesan kondensasi AC bisa digunakan untuk membersihkan jendela, mencuci sepeda dan sandal anak, menyiram tanaman, mengepel dan lainnya.
- Perbaiki kebocoran pipa dan kran.
Kurangi penggunaan plastik. Penggunaan plastik ini PR banget untuk saya pribadi, karena godaannya cukup berat. Saat pergi belanja, setiap pedagang masih membungkus dengan plastik, baik itu bahan makanan maupun makan siap saji.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!