Meski bekerja sebagai buruh cuci, tidak pernah sungkan untuk bergaul dengan orang komplek ibu Riyanti yang sering di panggil dengan sebutan Nani. Dengan penampilan yang ala kadarnya, perempuan yang lahir di Wonogiri, 4 Mei 1972 ini menemui setiap tamu yang datang ke rumahnya ibu ini sangat baik dan ramah, banyak orang yang senang dengan dirinya.
Nani tinggal di sebuah perkampungan dan dia hanya mengontrak dengan kedua anak nya , di Kampung Poncol RT 03/ RW 06, sebelumnya dia tinggal di Gg. Setapak RT 07/ RW 06 Daerah Srengseng Raya. Sehari-hari ibu dua anak ini bekerja sebagai tukang cuci. Perkerjaan yang di geluti sejak 1996. Kini Nani tidak hanya menjadi buruh cuci, tapi juga menyetrika dan mengasuh anak orang lain.
Keluarga Nani ini 10 bersaudara yang terdiri dari : Tukiran, Parti, Parno, Parni, Parmo, Patmi, Riyatni, Riyanti, dan Narwanti. Nani ini anak ke 7 dari 10 bersaudara, orang tua Nani bernama Karyosumito (Alm) dan Tukinah (almh). Nani juga punya kembaran namanya Riyanti yang sering di panggil Tati, hobi Nani ini sangat unik yaitu : makan dan suka melawak, Nani sudah menikah dan mempunyai anak yang bernama : Kartiges (Alm), Kavhita Cristiani dan Anand Chiranjiv.
Menurut Nani,penghasilan sebagai buruh cuci tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, tapi juga biaya sekolah anak-anaknya. Dia juga berkata “ Saya tidak pingin kaya, tidak pingin hidup mewah, yang penting anak harus sekolah jangan jadi saya.” Lanjut dia.
Dibalik kehidupannya yang memprihatinkan, siapa sangka Nani ternyata mampu membawa anaknya sekolah hingga lulus dan masih sanggup membiayai anak yang ke dua untuk sekolah, Nani juga bangga punya anak yang tidak pernah menyusahkan orang tua nya anak-anak nya juga termasuk anak yang pintar-pintar dan selalu masuk Sekolah Negri semua.
Anak sulungnya yaitu Kavhita Christiani saat ini sudah bekerja di perkantoran, Nani sangat bangga anak nya mau mandiri bekerja keras mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya.
Menurut Nani, walaupun anak sulungnya mau bekerja keras untuk biaya kuliahnya hati kecilnya pun terhanyut, karena menurut Nani dia belum merasa sempurna buat anak-anak nya untuk melanjutkan kuliah, Nani dan keluarga nya tipe manusia yang kerja keras, baik ke semua orang dan tidak pernah merasa mengeluh walaupun hati kecilnya ingin menjerit.
Nani dulunya pernah sekolah di SDN 03 Slogohimo, SMP N Pancasila Slogohimo, & SMK N Pancasila Slogohimo. Dia menyelsaikan semua sekolahnya dengan kemandirian nya, dia juga tidak pernah meminta uang kepada orang tuanya karena dulu zaman nya Nani sekolah dan kerja baru bisa main dan janjan dengan hasil uang yang selama ia bekerja.
- Cerita masa kecil.
Unik nya seorang Nani ini dia dulu sangat nakal dan tomboy karna dia pernah mengambil layangan yang menyangkut di dahan ranting bersama kembaran nya dan dia memanjatkan hingga ia terjatuh lalu paha kanan nya sobek hingga dijait, tapi dia walaupun nakal dia juga penurut dengan kakak nya dan rajin dalam belajar selalu masuk peringkat 5 besar.
- Cerita masa remaja
Dia dulu tidak bahagia pada remaja sekarang yang sering ke mall ataupun main, dia tidak pernah merasakan seperti itu, dia hanya bekerja untuk mendapatkan uang supaya ia bisa beli jajan dan menabung, ia juga sedih kalau temen nya pergi dengan sepeda untuk bermain dulu sepeda itu sangat mahal, tapi dia tidak pernah malu ataupun merasa iri dengan teman nya dia senang dan bekerja keras.
- Cerita masa dewasa
Nani merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan untuk dia makan sehari-hari, Nani di Jakarta menumpang dengan kakak nya yang bernama Parni, dia mencari pekerjaan dan dapat di perusahaan kompeksi levis, dia juga rajin dalam menjalankan pekerjaan nya, selain itu dia juga mendapatkan jodoh nya di pekerjaannya itu yang bernama Kartiges (Alm), selama berpacaran dia sering menonton layar tancep di Ancol menurutnya sangat bahagia bisa merasakan nonton bareng berdua, tidak lama pacaran ia melanjutkan hubungannya ke pernikahan setelah mereka resmi dia tidak tinggal dengan kakak nya, dia mengontrak bersama suaminya itu.
- Cerita masa sekarang.